Soroti Dugaan FPI Bawa Senjata Api, Ketum GP Ansor Mengaku Tak Habis Pikir

8 Desember 2020, 18:30 WIB
Ketua Umum Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda (GP) Ansor Yaqut Cholil Qoumas atau yang lebih akrab disapa Gus Yaqut. /Instagram/@gp.ansor/

SEMARANGKU – Ketua Umum GP Ansor, Yaqut Cholil Qoumas atau Gus Yaqut mengaku heran, mengapa Laskar FPI bisa membawa senjata api (senpi).

Setahu Gus Yaqut, hanya TNI dan Polri yang boleh membawa senpi. Itu pun ada aturan ketat sampai ada tes psikologis.

Hal itu diungkapkan Ketum GP Ansor Gus Yaqut saat menanggapi insiden kematian 6 anggota Laskar FPI yang tewas setelah menyerang anggota Polda Metro Jaya menggunakan senpi.

Baca Juga: Ramai Tagar Bubarkan FPI di Twitter, 2 Tokoh Ini Kompak Bilang Setuju!

Baca Juga: Mendikbud Nadiem Makarim Digugat, Disebut Tak Adil Dalam Proses Honorer Jadi PPPK?

Gus Yaqut kemudian mempertanyakan, dari mana Laskar FPI bisa mendapatkan senpi. Sebab ada aturan yang sangat ketat mengenai kepemilikan senjata api bagi warga sipil.

Dia pun meminta aparat kepolisian menelusuri asal usul senpi tersebut hingga berada di tangan Laskar FPI.

“Jadi mengherankan jika aktivis ormas bisa memiliki senpi, penting untuk dilacak asal usul kepemilikannya,” jelasnya lewat keterangan tertulisnya, Selasa, 8 Desember 2020.

Baca Juga: PANAS, Komandan Mossad Israel Diduga Ditembak Mati Oleh Iran, Balas Dendam?

Baca Juga: Bubble Drink Bisa Gambarkan Kepribadian, Simak Tipenya Berikut Ini

Dia juga menyoroti kepemilikan senjata tajam yang diduga dipakai kelompok Rizieq. Bahkan, tak ada urgensi-nya ormas mempunyai senjata tajam.

“Senjata tajam untuk apa? tidak ada urgensinya,” tegasnya.

Seperti diketahui, insiden penembakan anggota Laskar FPI bermula ketika petugas diturunkan untuk menyelidiki informasi mengenai pengerahan massa saat pemeriksaan Habib Rizieq di Mapolda Metro Jaya.

Baca Juga: Kapolda Jateng Ahmad Luthfi: Personel Bebas Covid-19, Jika Ada Pesta Pasca Pilkada Serentak Bubarin!

Baca Juga: CEK FAKTA, Gedung Kemensos Terbakar Usai Mensos Juliari Jadi Tersangka? Hoax atau Bukan

Kemudian Anggota Polda Metro Jaya mengikuti kendaraan yang diduga pengikut HRS di Jalan tol Jakarta-Cikampek.

Di Km 50, kendaraan petugas dipepet mobil tersebut. Penumpang mobil yang merupakan pengikut HRS, langsung menyerang petugas dengan senjata api dan senjata tajam.

Ada sekitar 10 orang yang menyerang Anggota Polda Metro Jaya.

Merasa berada dalam ancaman, polisi kemudian mengambil langkah tegas.

Baca Juga: Resmi! Cristiano Ronaldo Jadi Karakter Game di Garena Free Fire, Begini Penampakannya

Baca Juga: Link Live Streaming Chelsea vs Krasnodar TV Online Gratis, Prediksi Susunan Pemain - Liga Champions

Senjata api ditembakkan hingga menewaskan 6 orang pengikut HRS. penembakan terjadi sekitar pukul 00.30 WIB dini hari.

Setelah enam rekannya ambruk, empat orang sisanya melarikan diri.

Tidak ada korban jiwa maupun luka dari pihak kepolisian, hanya ada kerugian materi dari sebuah kendaraan rusak karena dipepet serta terkena tembakan dari kelompok yang melakukan penyerangan.

Baca Juga: 5 Hektar Ladang Ganja di Sumut Dimusnahkan Bareskrim Polri Terletak Diatas Pegunungan

Baca Juga: Jasad 6 Laskar FPI Pengikut Habib Rizieq Masih di RS Polri Belum Bisa Dibawa Pulang

“Terhadap kelompok HRS yang melakukan penyerangan kepada kepada anggota dilakukan tindakan tegas dan meninggal dunia sebanyak enam orang,” kata Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran.

Saat ini polisi masih melakukan penyelidikan terhadap kasus tersebut dan melakukan pengejaran terhadap pelaku. ***

Editor: Risco Ferdian

Sumber: Antara News

Tags

Terkini

Terpopuler