Sebelum Berani Disuntik, Simak Fakta Vaksin dari vaksinolog Berikut Ini!

23 November 2020, 19:09 WIB
JURU bicara Covid 19 dan duta adaptasi kebiasaan baru,dr. Reisa Broto Asmoro, bersama Dokter spesialis penyakit dalam/ vaksinolog dr Dirga Sakti Rambe, pada diskusi bertema ‘Jalan Panjang Vaksin Sampai ke Tubuh Kita’ di Jakarta. /Dokumen Tim Komunikasi Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional/

SEMARANGKU - Berikut ini fakta dan pesan penting dari ahli vaksin atau vaksinolog Dokter Dirga Sakti Rambe.

Jangan sampai terlewat, semua wajib tahun dan memperhatikan fakta dan pesan penting dari dari ahli vaksin Dokter Dirga Sakti Rambe agar mendapatkan informasi yang jelas dari ahlinya.

Ahli vaksin Dokter Dirga Sakti Rambe mengungkapkan fakta dan pesan penting bahwa setelah vaksin dimasukkan ke dalam tubuh, maka tubuh akan mengenali ada virus atau bakteri.

Baca Juga: Terdengar 3 Kali Suara Guguran, Ini Update Terbaru Aktivitas Gunung Merapi!

Baca Juga: Gunung Merapi Bakal Meletus! 5 Daerah Jawa Tengah Ini Diminta Siapkan Upaya Mitigasi

Fakta selanjutnya menurut dokter Dirga Sakti Rambe, setelah vaksin masuk maka tubuh akan melawan virus atau bakteri dengan membentuk antibodi yang berfungsi sebagai kekebalan.

Dan fakta berikutnya adalah dengan vaksin, kata dokter Dirga Sakti Rambe, maka nanti tubuh mengingat atau punya kemampuan memori sehingga ketika di masa mendatang terpapar oleh virus, maka tubuh sudah punya kekebalannya.

Fakta dan pesan penting ini diungkapkan ahli vaksin dokter Dirga Sakti Rambe dalam Dialog Produktif Inspirasi Senin bertema “Vaksin Sebagai Perencanaan Preventif Kesehatan”.

Baca Juga: Cair 50 GB, Trik dan Cara Cek Penerima Kuota Internet Gratis Kemdikbud di Telkomsel, Klik Di sini

Baca Juga: Aktivitas Baru Gunung Merapi, Alami Guguran Tebing Lava Lama, Ini Imbauan BPPTKG

Dialog ini diselenggarakan secara virtual oleh Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) berkolaborasi dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika pada Senin (23/11) bertempat di Media Center KPCPEN, Kemenkominfo, Jakarta.

Selain itu, dr. Dirga juga menjelaskan fakta dan pesan penting terkait perbedaan dari vaksin, vaksinasi, serta imunisasi.

Vaksin adalah suatu zat yang bila disuntikkan/diteteskan kepada tubuh maka dapat merangsang tumbuhnya kekebalan terhadap suatu penyakit yang sifatnya spesifik.

Baca Juga: Daftar Pemenang American Music Awards AMAs 2020, BTS Hingga Taylor Swift Bawa Kemenangan

Baca Juga: Sindir Emmanuel Macron di Twitter, Menteri Pakistan Tiba-tiba Hapus Cuitannya, Takut?

Sementara vaksinasi adalah upaya pemberian vaksin atau kegiatan pemberian vaksin.

Sedangkan imunisasi adalah suatu proses menciptakan kekebalan dimana salah satunya dengan pemberian vaksin agar seseorang terhindar dari suatu penyakit yang dapat dicegah.

Vaksin itu mengandung komponen yang berisi komponen virus atau bakteri. Dan tidak semua vaksin mengandung virus yang dilemahkan.

Baca Juga: Pastikan Reuni 212 Tak Terjadi dan Akan Menindak Jika Langgar, Pangdam Jaya: Ada Pernyataan FPI

Baca Juga: Sempat Tak Hadir, Wagub DKI Jakarta Akhirnya Datangi Polda Metro Jaya Terkait Kerumunan Habib Rizieq

Kebanyakan vaksin itu mengandung komponen dimana virus itu ada bagian atau komponennya.

“Vaksin hanya mengandung komponen virus sehingga saat vaksin diberikan kepada tubuh kita maka vaksin tersebut tidak dapat menimbulkan penyakit,” dokter Dirga.

Lebih lanjut dokter Dirga juga menegaskan adanya berita bahwa vaksin itu mengandung racun adalah salah dan itu informasi hoaks.

Baca Juga: Selain Kuota Internet Gratis, Telkomsel Beri iPhone 11 dan Pulsa Gratis Rp 1 Juta, Ini Cara Dapatnya

Baca Juga: Kemdikbud Beri Sinyal Sekolah Tatap Muka Tapi Pemprov DKI Jakarta Akan Tunggu Hal Ini Dulu

“Vaksin apapun termasuk Covid, saat digunakan luas oleh masyarakat itu harus sudah mendapat persetujuan dari Badan POM,” tegas dokter Dirga.

Sudah melalui tahapan yang sangat panjang, penelitian, dan uji klinis, untuk memastikan keamanan dan efektivitasnya.

“Oleh karena itu, jika ada vaksin yang sudah memperoleh izin untuk digunakan, itu sudah dipastikan aman dan efektif,” tutup dokter Dirga.

***

Editor: Risco Ferdian

Sumber: Media Center KPCPEN

Tags

Terkini

Terpopuler