Terjadi Bentrokan Massa Pro dan Kontra dalam Unjuk Rasa Anti Pemerintah di Thailand

- 15 Oktober 2020, 06:52 WIB
Karena Rajanya Suka Main Perempuan, Rakyat Murka Hendak Gulingkan Kerajaan Thailand
Karena Rajanya Suka Main Perempuan, Rakyat Murka Hendak Gulingkan Kerajaan Thailand /Adam Dean for The New York Times

SEMARANGKU - Ribuan pengunjuk rasa anti pemerintah di Thailand bergabung dalam pawai yang bergerak menuju Gedung Pemerintah di Bangkok untuk menuntut mundurnya Perdana Menteri Prayuth Chan-ocha dan penyusunan konstitusi baru.

Dilansir oleh Semarangku dari Al Jazeera pada Rabu, 14 Oktober 2020, demonstrasi pada hari Rabu ini merupakan yang terakhir dalam tiga bulan terakhir yang dinilai telah memberikan tekanan terbesar selama bertahun-tahun pada pembentukan konstitusi yang telah lama didominasi oleh tentara dan istana.

“Turunkan kediktatoran. Hidup demokrasi, ”teriak para demonstran saat mereka bergerak meninggalkan Monumen Demokrasi, tempat mereka berkumpul dan berhadap-hadapan dengan ribuan massa berpakaian kuning yang pro pemerintahan monarki Thailand.

Baca Juga: Indonesia Hadapi Bencana Hidrometeorologi, Fenomena La Nina, Gempa Bumi dan Tsunami, Ini Kata Luhut

Baca Juga: Nekat! Marissa Haque Sandingkan Pemerintahan Jokowi dengan Penjajahan Belanda, Ini Kata Fadli Zon!

Dalam aksi protes ini, bentrokan terjadi antara pengunjuk rasa pro demokrasi dan pendukung monarki Thailand.

Tidak jelas pihak mana yang memulai bentrokan tersebut, namun kedua belah pihak saling memukul dan melempar botol plastik saat polisi berusaha memisahkan mereka.

Sebelumnya, ratusan pengunjuk rasa bentrok dengan polisi, pengunjuk rasa melemparkan cat biru ke petugas dan meneriaki iring-iringan kerajaan Raja Maha Vajiralongkorn setelah 21 demonstran ditangkap.

Baca Juga: Tak Kalah Menggiurkan dari Insentif Kartu Prakerja, Ini Manfaat JPS Jaring Pengaman Sosial, Daftar!

Halaman:

Editor: Heru Fajar

Sumber: Aljazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x