India Mulai Blokir Layanan TikTok dan 58 Aplikasi Asal China

- 1 Juli 2020, 07:30 WIB
Ilustrasi perang India dan Tiongkok.*
Ilustrasi perang India dan Tiongkok.* /Business Standard/

SEMARANGKU – Perseteruan fisik antara India dan Tiongkok memang berakhir dengan masing-masing negara saling menahan diri. Tapi aksi boikot tetap dilakukan oleh India terutama dari layanan aplikasi yang berasal dari Tiongkok.

Ini adalah sebagai salah satu psywar ataupun balasan kepada Tiongkok mengingat India masih geram dengan bentrokan beberapa waktu lalu yang memakan korban jiwa.

Saat ii India telah melakukan pemblokiran aplikasi yang berasal dari Tiongkok. Total ada 59 aplikasi yang diblokir pemerintah India. Aplikasi ini sebagin besar merupakan aplikasi seluler asal Tiongkok, seperti TikTok milik Bytedance dan WeChat milik Tencent.

 Baca Juga: Presiden Ingatkan Waspada Gelombang Kedua Covid -19 di Indonesia

Pengumuman resmi dim keluarkan pemerintah pada Senin 29 Juni kemarin dimana India menganggap jika aplikasi tersebut merugikan kedaulatan dan integritas India, pertahanan India, keamanan negara dan ketertiban umum.

Seperti diberitakan oleh Pikiran-Rakyat jika mengikuti kebijakan itu maka Google dan Apple harus menghapus aplikasi-aplikasi tersebut dari toko Android dan iOS saat beredar di masyarakat khususnya di India.

Artikel ini sudah tayang di Pikiran-Rakyat dengan judul:Sengketa Perbatasan Memanas, India Memblokir 59 Aplikasi Asal Tiongkok Termasuk TikTok dan WeChat

 Baca Juga: Tes Swab Massal Masih Akan Digencarkan di Kota Semarang, Grafik Masih Meningkat

Pemerintah India harus melakukan langkah itu sebagai balasan akibat bentrokan di perbatasan antara kedua negara di daerah Himalaya awal bulan ini yang mengakibatkan 20 tentara India meninggal dunia.

Dengan adanya larangan ini diharapkan menjadi batu sandungan besar bagi perusahaan-perusahaan Tiongkok, seperti Bytedance di India, yang merupakan salah satu pasar layanan web terbesar di dunia.

Bytedance yang berkantor pusat di Beijing memiliki rencana untuk menginvestasikan 1 miliar dolar AS di India, membuka pusat data lokal, dan baru-baru ini meningkatkan jumlah perekrutan di negara tersebut.

 Baca Juga: Presiden Jokowi Tidak Ingin Ekonomi Bagus Tapi Covid-19 Meningkat

India adalah pendorong terbesar instalasi aplikasi TikTok, terhitung 611 juta unduhan atau 30,3 persen dari total jumlah unduhan, kata perusahaan analisis aplikasi Sensor Tower pada bulan April.

Aplikasi lainnya yang juga telah diblokir adalah WeChat milik Tencent, yang telah diunduh lebih dari 100 juta kali di Android, UC Browser milik Alibaba dan dua aplikasi Xiaomi.

Google mengatakan masih menunggu perintah pemerintah India, sementara Apple tidak menanggapi permintaan komentar dari media, begitu pula dengan Bytedance.

Baca Juga: Pemakai Facebook Akan Segera Bisa Gunakan Mode Gelap di Smartphone

"Ini adalah langkah tercepat dan paling kuat yang bisa diambil pemerintah untuk memberikan tekanan ekonomi pada perusahaan-perusahaan Tiongkok," kata Santosh Pai, dari firma hukum India Link Legal, yang menjadi konsultan beberapa perusahaan Tiongkok.

Sentimen anti-Tiongkok telah lama membara di India karena tuduhan impor murah membanjiri negara itu, namun bentrokan di perbatasan telah membawa ketegangan memuncak dengan seruan untuk memboikot produk-produk Tiongkok.

 Baca Juga: Barang-Barang Ini Sudah Tidak Bisa Dijual Lewat Facebook dan Instagram

Sebelumnya, Reuters melaporkan bea cukai India di pelabuhan sejak pekan lalu menahan peti kemas yang datang dari Tiongkok, termasuk produk Apple, Cisco dan Dell.***(Ari Nursanti/Pikiran-Rakyat.com)

Editor: Heru Fajar

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x