AS Kutuk Serangan Terbesar China di Dekat Taiwan Minggu Lalu

- 4 Oktober 2021, 10:45 WIB
AS Kutuk Serangan Terbesar China di Dekat Taiwan Minggu Lalu.
AS Kutuk Serangan Terbesar China di Dekat Taiwan Minggu Lalu. /REUTERS/Stringer

SEMARANGKU - AS mengutuk aksi China yang lakukan serangan terbesar oleh angkatan udaranya di dekat Taiwan minggu lalu. 

AS mengakatan bahwa serangan China di dekat Taiwan tersebut adalah aktivitas militer yang provaktif.

Tak hanya itu, AS mengatakan bahwa aktivitas militer China di Taiwan telah mengganggu stabilitas.

Baca Juga: Pengertian dan Manfaat Psikologi Belajar

Juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Ned Price meminta China untuk menghentikan pemaksaan 'militer, diplomatik' terhadap Taiwan.

Ned Price pada hari Minggu meminta AS untuk menghentikan "tekanan dan paksaan militer, diplomatik, dan ekonominya terhadap Taiwan".

“Amerika Serikat sangat prihatin dengan aktivitas militer provokatif Republik Rakyat China di dekat Taiwan," katanya dikutip Semarangku dari Al-Jazeera.

"Yang membuat tidak stabil, berisiko salah perhitungan, dan merusak perdamaian dan stabilitas regional,” lanjutnya.

Komentar itu menyusul serangan rekor baru pada hari Sabtu oleh 39 pesawat.

Tepat sehari setelah China menandai Hari Nasionalnya dengan mendengungkan pulau demokratis yang memiliki pemerintahan sendiri dengan 38 pesawat tempur, termasuk pembom H-6 berkemampuan nuklir.

Baca Juga: Kode Redeem PUBG Mobile Terbaru 4 Oktober 2021, Menangkan Ganti Kartu Nama

Taiwan mengirim pesawat tempur untuk memperingatkan pesawat China, sementara sistem rudal dikerahkan untuk memantau mereka.

China mengklaim bahwa Taiwan itu miliknya dan tidak mengesampingkan penggunaan kekuatan untuk mencapai tujuannya.

Perdana Menteri Taiwan Su Tseng-chang mengatakan kepada wartawan pada hari Sabtu mengenai serangan tersebut.

"China telah berperang dan merusak perdamaian regional sambil terlibat dalam banyak tindakan intimidasi." ujarnya.

“Terbukti bahwa dunia, komunitas internasional, semakin menolak perilaku seperti itu oleh China,” lanjutnya.

Baca Juga: Lebanon Alami Krisis Ekstrem dan Kelaparan Meningkat, PBB: Mimpi Buruk!

China juga telah meningkatkan tekanan pada Taiwan sejak Tsai Ing-wen terpilih sebagai presiden pada 2016. Dia terpilih kembali dengan telak pada 2020.

AS telah berjanji untuk "terus membantu Taiwan dalam mempertahankan kemampuan pertahanan diri yang memadai".

“Komitmen AS untuk Taiwan sangat kuat dan berkontribusi pada pemeliharaan perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan dan di kawasan itu,” kata Price.***

 

Editor: Khansa Amirah Rasyida

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah