China Mencatat Kematian Manusia Pertama Akibat Virus Monkey B yang Langka

- 22 Juli 2021, 17:05 WIB
 Ilustrasi monyet, China mencatat kematian manusia pertama akibat virus Monkey B yang langka/pixabay/9883074   
Ilustrasi monyet, China mencatat kematian manusia pertama akibat virus Monkey B yang langka/pixabay/9883074   /

 

SEMARANGKU – Seorang dokter hewan telah menjadi kasus kematian manusia pertama akibat virus Monkey B di China.

Monkey B membuat dokter hewan berusia 53 tahun itu mengalami pembengkakan otak setelah membedah dua monyet yang mati.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit China (CDC) melaporkan dokter hewan mengalami gejala seperti flu, mual, dan sakit kepala.

Baca Juga: Hujan Badai China, Peringatan Bendungan Jebol hingga Dicatat sebagai Hujan tertinggi Sejak 60 Tahun yang Lalu

Dokter hewan di China ini dikatakan melakukan kontak dengan kera yang telah mati pada 4 dan 6 Maret lalu.

“Dia membedah dua monyet mati pada 4 dan 6 Maret 2021 dan mengalami mual dan muntah diikuti oleh demam dengan gejala neurologis satu bulan kemudian,” kata CDC, dikutip dari Express 22 Juli 2021.

Pada bulan April, CDC mengambil sampel darah dan air liur dari dokter hewan tersebut yang kemudian mereka menemukan virus Monkey B.

Petugas medis terus merawatnya di rumah sakit selama beberapa minggu sebelum akhirnya meninggal pada 27 Mei.

 Baca Juga: China Diterjang Banjir Terburuk dalam 60 Tahun Terakhir, 12 Orang Dilaporkan Tewas

Dua orang lainnya yaitu dokter pria dan perawat wanita yang melakukan kontak dengan dokter hewan itu beruntung dinyatakan negatif virus Monkey B.

CDC mengatakan dokter hewan itu bekerja di sebuah institut dalam bidang binatang primata dan penelitian eksperimental di Beijing.

Menurut Pusat Pengendalian Penyakit AS, dokter hewan China itu merupakan orang ke-22 di dunia yang meninggal akibat virus Monkey B.

CDC memperingatkan virus Monkey B mungkin menimbulkan ancaman zoonosis potensial bagi pekerja yang terlibat dengan monyet.

“Penting untuk menghilangkan Monkey B selama pengembangan koloni rhesus bebas patogen tertentu dan untuk memperkuat pengawasan pada monyet laboratorium dan pekerja di China,” ujarnya.

Virus Monkey B (BV) atau dikenal sebagai virus Herpes B ditularkan melalui kontak langsung dan pertukaran cairan tubuh antar monyet.

Menurut CDC, Monkey B pada manusia dapat menyebabkan kerusakan otak yang parah dan biasanya ditularkan melalui gigitan atau cakaran dari monyet yang terinfeksi.

Bahkan, manusia dapat tertular hanya dengan melakukan kontak dengan mata, hidung, dan mulut monyet.

Pada tahun 1997, seorang wanita (22) meninggal setelah cairan tubuh monyet yang terinfeksi memercik ke matanya.

Monkey B ini merupakan virus langka yang sangat jarang ditemukan pada manusia sejak ditemukan pertama kalinya.

Hanya 50 orang yang diketahui telah tertular virus Monkey B sejak ditemukan oleh para ilmuwan pada tahun 1932.***

Editor: Heru Fajar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x