Baca Juga: China Diterjang Banjir Terburuk dalam 60 Tahun Terakhir, 12 Orang Dilaporkan Tewas
Dua orang lainnya yaitu dokter pria dan perawat wanita yang melakukan kontak dengan dokter hewan itu beruntung dinyatakan negatif virus Monkey B.
CDC mengatakan dokter hewan itu bekerja di sebuah institut dalam bidang binatang primata dan penelitian eksperimental di Beijing.
Menurut Pusat Pengendalian Penyakit AS, dokter hewan China itu merupakan orang ke-22 di dunia yang meninggal akibat virus Monkey B.
CDC memperingatkan virus Monkey B mungkin menimbulkan ancaman zoonosis potensial bagi pekerja yang terlibat dengan monyet.
“Penting untuk menghilangkan Monkey B selama pengembangan koloni rhesus bebas patogen tertentu dan untuk memperkuat pengawasan pada monyet laboratorium dan pekerja di China,” ujarnya.
Virus Monkey B (BV) atau dikenal sebagai virus Herpes B ditularkan melalui kontak langsung dan pertukaran cairan tubuh antar monyet.
Menurut CDC, Monkey B pada manusia dapat menyebabkan kerusakan otak yang parah dan biasanya ditularkan melalui gigitan atau cakaran dari monyet yang terinfeksi.
Bahkan, manusia dapat tertular hanya dengan melakukan kontak dengan mata, hidung, dan mulut monyet.
Pada tahun 1997, seorang wanita (22) meninggal setelah cairan tubuh monyet yang terinfeksi memercik ke matanya.