Meski Pandemi Covid-19, PBB: Negara-Negara di Dunia Sudah Kehabisan Waktu untuk Tangani Krisis Iklim

- 20 April 2021, 15:18 WIB
Ilustrasi dampak krisis iklim mengancam kehidupan umat manusia/pixabay/geralt
Ilustrasi dampak krisis iklim mengancam kehidupan umat manusia/pixabay/geralt /

Akibat hal itu, dilaporkan kenaikan permukaan laut dan memicu perubahan iklim akibat panas laut dan pengasaman meningkat.

Emisi gas rumah kaca juga dilaporkan terus meningkat, meskipun terjadi perlambatan ekonomi akibat pandemi Covid-19.

Tahun 2020 terdapat banyak cuaca ekstrim dan gangguan iklim yang dipicu oleh perubahan iklim antropogenik.

Dilaporkan bahwa terjadi 30 badai Atlantik yang belum pernah terjadi sebelumnya dan menyebabkan 400 orang meninggal.

 Baca Juga: Kasus Penistaan Agama, Polri Tetapkan Jozeph Paul Zhang Sebagai Tersangka

Baca Juga: Belum Kapok, Artis Rio Reifan Ditangkap Polisi Dugaan Narkoba, 4 Kali Ditangkap!

Belum lagi gelombang panas ekstrim di Eropa, Inggris, dan negara lainnya, sehingga menyebabkan kekeringan parah dan kebakaran hutan.

Semua akibat perubahan iklim ini pun berdampak kepada manusia itu lagi dan menyebabkan krisis yang berkelanjutan.

Bencana demi bencana mempengaruhi kehidupan, menghancurkan mata pencaharian, dan memaksa jutaan orang meninggalkan rumah mereka.

PBB mengatakan dengan hadirnya para pemimpin negara di KTT Iklim Hari Bumi, mereka harus berkomitmen untuk mencapai nol emisi pada tahun 2050.

Halaman:

Editor: Heru Fajar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x