“Membiarkan bisnis dan kegiatan ekonomi terus berlanjut akan membantu militer, karena mereka menekan energi rakyat Myanmar,” teriak serikat pekerja.
“Sekaranglah waktu untuk mengambil tindakan untuk mempertahankan demokrasi kita,” tambahnya.
Baca Juga: PBB Serukan Sanksi Tegas Atas Kekerasan Militer di Myanmar
Menurut PBB, polisi dan militer hingga kini telah membunuh lebih dari 50 orang Myanmar untuk memadamkan aksi demonstrasi dan pemogokan harian.
Kelompok Advokasi Asosiasi Bantuan untuk Narapidana Politik menunjukkan hampir 1800 orang Myanmar telah ditahan oleh militer pada Minggu, 7 Maret 2021.
“Orang-orang kami tidak bersenjata tetapi bijaksana. Mereka mencoba memerintah dengan ketakutan, tapi kami akan melawan ketakutan itu,” ucap serikat pekerja.
Seorang pejabat dan manager kampanye lokal dari Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD) Suu Kyi Khin Maung Latt tewas dalam tahanan polisi.
Anggota parlemen yang digulingkan, Ba Myo Thein dilaporkan memar kepala dan tubuhnya diduga telah disiksa dengan kejam.
Dalam sebuah pernyataan pada Senin, 8 Maret 2021, militer mengatakan telah menangkap 41 orang pada hari sebelumnya.