NASA Ketar Ketir Karena China Sudah Siap Bikin Stasiun Luar Angkasa Sendiri Aktif 2022, Saingi ISS

25 September 2020, 15:36 WIB
ILUSTRASI stasiun luar angkasa. Tahun 2022 China akan mengaktifkan stasiun luang angkasanya sendiri di orbit bumu untuk saingi ISS yang dimiliki beberapa negara /CMSA/

SEMARANGKU - China sedang menarget untuk membangun stasiun luar angkasa sendiri. Kepala NASA memperingatkan Kongres AS tentang stasiun luar angkasa China tersebut.

Sebelum ini Beijing telah mengumumkan rencana untuk platform permanen tersebut yang diharapkan akan beroperasi pada tahun 2022. Kepala NASA Jim Bridenstine mengatakan Rabu kemarin bahwa penting bagi AS untuk mempertahankan kehadiran di orbit Bumi setelah Stasiun Luar Angkasa Internasional dinonaktifkan, sehingga China tidak mendapatkan keuntungan strategis.

Bagian pertama dari stasiun luar angkasa internasional atau ISS diluncurkan pada tahun 1998 dan terus digunakan sejak tahun 2000. Stasiun yang berfungsi sebagai lab sains antariksa dan merupakan kemitraan antara AS, Rusia, Jepang, Eropa, dan Kanada ini diharapkan dapat beroperasi hingga tahun 2030.

Baca Juga: China Rilis Video Simulasi Serang Pangkalan Militer, Amerika Meradang Sebut Propaganda ke Mereka

Baca Juga: Covid-19 di Indonesia Berakhir Pada Februari 2021, Prediksi Guru Besar UGM

"Saya akan memberi tahu anda satu hal yang membuat saya sangat prihatin dan itu adalah suatu hari nanti Stasiun Luar Angkasa Internasional berakhir masa manfaatnya," kata Bridenstine dilansir dari SCMP.

"Agar Amerika Serikat dapat hadir di orbit Bumi yang rendah, kita harus bersiap untuk apa yang akan terjadi selanjutnya," tambahnya.

Untuk itu, NASA telah meminta US $ 150 juta untuk tahun anggaran 2021 untuk membantu mengembangkan komersialisasi orbit rendah Bumi, yang didefinisikan sebagai 2.000 km (1.200 mil) atau kurang dari permukaan planet.

Baca Juga: Trik dan Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 10 dengan HP, Auto Lolos Tanpa Halangan!

Baca Juga: MAAF! Kartu Prakerja Gelombang 10 Tidak Untuk 7 Golongan Ini, Catat!

"Kami ingin melihat kemitraan publik dan swasta di mana NASA dapat menangani penyedia stasiun ruang angkasa komersial, sehingga kami dapat menjaga kehadiran manusia permanen tanpa gangguan di orbit rendah Bumi," kata Bridenstine.

"Akan menjadi tragedi, jika, setelah sekian lama, dan semua upaya ini, kita meninggalkan orbit Bumi yang rendah dan menyerahkan wilayah itu," jelasnya.

Dia menjelaskan bahwa gayaberat mikro ISS menawarkan potensi besar untuk kemajuan ilmiah, dari inovasi di bidang farmasi hingga pencetakan organ manusia 3D hingga pembuatan retina buatan untuk mengobati orang dengan degenerasi makula.

Baca Juga: Tak Dapat BLT UMKM, Operator Bisnis Prostitusi di Jepang Protes ke Pemerintah, Langgar Konstitusi!

Baca Juga: Presiden Duterte Bakal Telpon Amerika Jika China Serang Angkatan Laut Filipina di Laut China Selatan

Bridenstine mengatakan bahwa perlu mendanai NASA untuk membayar perusahaan untuk mendirikan stasiun luar angkasa, di mana akan menjadi salah satu dari beberapa pelanggan untuk menurunkan biayanya sendiri.

Ini, tambahnya, sangat penting untuk "pada akhirnya tidak menyerahkan wilayah itu ke negara lain yang tidak mengutamakan kepentingan kami," pungkasnya. ***

Editor: Heru Fajar

Sumber: SCMP

Tags

Terkini

Terpopuler