Gawat! Kelompok Bersenjata Pro Donald Trump Muncul Menjelang Hari Pelantikan Joe Biden

18 Januari 2021, 19:18 WIB
Ilustrasi kelompok bersenjata Pro Donald Trump /Pixabay/Military_Material/

SEMARANGKU – Menjelang hari pelantikan Joe Biden sebagai Presiden Amerika Serikat pada 20 Januari 2021, pendukung Donald Trump melakukan aksi protes jauh-jauh hari sebelumnya.

Pendukung Donald Trump yang percaya bahwa klaim Joe Biden menang Pilpres Amerika Serikat atau AS adalah klaim palsu.

Menanggapi peringatan dari FBI terkait serangan bersenjata dari pendukung Donald Trump, pihak pasukan Garda Nasional Amerika Serikat atau AS telah menyiapkan jajarannya.

Baca Juga: Vanessa Angel Bebas dan Akui Bakal Langsung Mulai Syuting

Baca Juga: Penyidikan Kasus RS UMMI Berlanjut, Polisi Minta Keterangan Wali Kota Bogor

Pendukung Donald Trump melakukan aksi protes terkait klaim Joe Biden menang Pilpres Amerika Serikat 2020

Sampai-sampai lebih dari beberapa negara bagian mengaktifkan pasukan Garda Nasional untuk membantu mengamankan gedung-gedung DPR mereka.

Dilansir dari Reuters, hari minggu lalu adalah titik nyala besar pertama gerakan anti pemerintah yang telah membuat rencana beberapa pekan lalu untuk mengadakan demonstrasi di 50 negara bagian.

Baca Juga: Cek Vaksinasi di Rumah Sakit di Semarang, Ganjar Pranowo: Semoga Panjenengan Sehat!

Baca Juga: Penyelaman Puing Sriwijaya SJ 182 Dihentikan Sementara, Ada Apa?

Pada hari minggu malam hanya pertemuan kecil demonstran yang turun ke jalan bersama kerumunan yang jumlahnya lebih besar dari petugas penegak hukum.

“Hari ini bukan acara dan kami senang,” kata Troy Thompson, juru bicara Departemen Layanan Umum, badan yang melindungi Pennsylvania Capitol di Harrisburg.

Puluhan ribu personel keamanan dari Garda Nasional dan lembaga penegak hukum turun dalam beberapa hari terakhir ke Washington D.C untuk meningkatkan kaemanan menjelang upacara hari Rabu, ketika Presiden terpilih dari Partai Demokrat Joe Biden akan membebaskan Presiden dari Partai Republik Donald Trump.

Baca Juga: Indonesia Ditimpa Bencana dan Musibah di Awal Tahun 2021, Emil Salim: Jangan Saling Menyalahkan

Baca Juga: Vaksinasi Covid-19 di Jawa Tengah Lancar, Hanya 8 Orang yang Alami KIPI, Begini Kondisinya

Hingga kini belum jelas seberapa besar peringatan yang telah dikeluarkan oleh FBI dan kehadiran kekuatan petugas keamanan di seluruh negeri pada hari minggu lalu yang menyebabkan pengunjuk rasa membatalkan rencananya.

Bahkan, beberapa milisi dan kelompok ekstrimis sampai menyuruh pengikutnya untuk tinggal di rumah dengan alasan peningkatan keamanan atau pencegahan resiko. Yang dikuatirkan adalah adanya perangkap yang telah direncanakan oleh penegak hukum.

Hanya beberapa pendukung Trump yang muncul di Harrisburg, termasuk Alex, seorang finisher drywall berusia 34 tahun gari Hershey, Pennsylvanai yang mengatakan bahwa dia berada di pengepungan Capitol AS pada tanggal 6 Januari. Tetapi tidak menyerbu gedung tersebut. Dia menolak memberikan nama belakangnya.

Baca Juga: Awal Tahun 2021 Banyak Bencana, Ketua MPR RI Bamsoet: Mari Saling Bahu-Membahu

Baca Juga: Gemas! Potret Hamish Daud Bersama sang Buah Hati Main di Pantai

Dengan mengenakan hoodie bertuliskan “Penipuan 2020,” dengan yakin dia mengatakan bahwa pemilihan presiden pada November lalu dicuri. Dia juga ingin menunjukkan dukungannya terhadap Trump.

Di sisi lain, terdapat sekelompok kecil terdiri dari sekitar 12 pengunjuk rasa, beberapa bersenjatan senapan, berdiri di luar gedung DPR Michigan di Lansing. Seseorang mengenakan celana panjang, rompo taktis, dan kemeja Hawaii biru bermerek dagang gerakan boogaloo anti pemerintah.

"Saya di sini bukan untuk melakukan kekerasan dan saya harap tidak ada yang muncul untuk melakukan kekerasan," kata seorang pria yang berdiri di halaman di depan gedung DPR. Pria yang menolak menyebutkan namanya, mengenakan topi "Make America Great Again" dan mengibarkan bendera "Jangan menginjak saya".

Menjelang sore, halaman gedung DPR di Lansing sudah kosong.***

Editor: Risco Ferdian

Sumber: Reuters

Tags

Terkini

Terpopuler