SEMARANGKU - Jaksa Penuntut mengklaim dalam pengajuan pengadilan bahwa pendukung Donald Trump yang rusuh di Capitol Hill berniat untuk menangkap dan membunuh penjabat Amerika Serikat.
Jaksa Penuntut mengklaim bahwa pendukung Donald Trump ingin menangkap dan membunuh penjabat Amerika Serikat saat rusuh di Capitol Hill didasari oleh hasil penyelidikan FBI terhadap Jacob Chansley, pria yang memakai tanduk dan penganut teori konspirasi QAnon.
Hasil penyelidikan FBI kepada Jacob Chansley menunjukan bahwa dirinya meninggalkan sebuah catatan berisi peringatan kepada Wapres AS Mike Pence, bahwa dirinya akan membalas dan balasan tersebut tinggal menunggu waktu. Sehingga atas dasar itu, Jaksa Penuntut mengklaim bahwa pendukung Donald Trump ingin menangkap dan membunuh penjabat Amerika Serikat saat rusuh di Capitol Hill.
Baca Juga: Sulawesi Barat Dilanda Gempa Bumi, 34 Orang Dilaporkan Meninggal Dunia
Baca Juga: Data Kotak Hitam FDR Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 Sudah Sukses Diunduh, Ini Kata KKNT
Jaksa penuntut mengklaim pendukung Donald Trump ingin menangkap dan membunuh penjabat Amerika Serikat
Terkait hasil penyelidikan FBI tersebut, jaksa penuntut meminta Jacob Chansley untuk ditahan.
Pengajuan penahanan Jacob Chansley ditulis oleh pengacara Departemen Kehakiman di Arizona dengan berdasar pada temuan FBI tersebut.
Baca Juga: Minta CPNS Pemprov Jateng Tandatangani Setia NKRI dan Antikorupsi, Ganjar Ungkap Hal Mengejutkan Ini