Akun Twitter Donald Trump Ditutup Permanen, Lindsey Graham: Itu Keputusan yang Salah

9 Januari 2021, 09:20 WIB
akun Twitter Donald Trumps disuspen Twitter /tangkapan layar Twitter

SEMARANGKU - Akun Twitter Donald Trump telah ditutup secara permanen oleh pihak Twitter per Sabtu, 9 januari 2021. Hal tersebut memicu banyak komentar, salah satunya dari politikus Republik, Lindsey Graham.

Lindsey Graham mengungkapkan bahwa penutupan permanen akun Twitter Donald Trump merupakan keputusan yang salah.

Komentar Lindsey Graham terkait penutupan permanen akun Twitter Donald Trump tersebut, disampaikan langsung oleh Lindsey Graham melalui akun Twitter resminya.

Baca Juga: Ganjar Pranowo Tetapkan 23 Kabupaten Kota di Jateng yang Berlakukan PPKM, Ini Daftarnya!

Baca Juga: Keputusan Ganjar Pranowo, 23 Kabupaten Kota Lakukan Pembatasan Ketat 11-25 Januari

“Keputusan Anda untuk mencekal Presiden Trump secara permanen adalah kesalahan serius,” tulisnya melalui cuitan pada Sabtu, 9 Januari 2021 pukul 8.15 WIB.

Dia menyadari bahwa pernyataannya itu berisiko membuat akun Twitter miliknya ditutup secara permanen.

“Twitter mungkin akan menutup akun saya karena (pernyataan) ini, tetapi saya rela menerima takdir itu,” tulisnya.

Baca Juga: Ingin Bantuan Modal Usaha Rp3,5 Juta dari Pemerintah? Ini Syarat dan Cara Daftar Agar Dapat

Baca Juga: Selain Keringanan UKT 100 Persen, Kemenag Juga Bakal Beri Dua Bantuan Ini untuk Mahasiswa PTKI

Lindsey Graham mengungkapkan kalau dirinya semakin bertekad menghapus aturan perlindungan terhadap Big Tech yang membuat mereka kebal hukum.

“Saya semakin bertekad untuk menghapus perlindungan Bagian 230 dari Big Tech (Twitter) yang membuat mereka kebal dari tuntutan hukum,” lanjut Lindsey.

Dia mengatakan bahwa sekarang adalah waktu yang tepat untuk menghapus aturan perlindungan tersebut.

Baca Juga: Andin Lelah! Ingin Menyerah Kejar Cinta Aldebaran, Minta Cerai? Bocoran Ikatan Cinta RCTI 9 Januari

Baca Juga: Jadwal Acara ANTV Hari Ini Sabtu, 9 Januari 2020 Ada Sinema Spesial: Raja Dangdut

“Sekarang waktunya bagi Kongres untuk mencabut Bagian 230 dan menempatkan Big Tech pada pijakan hukum yang sama seperti setiap perusahaan lain di Amerika. Akuntabilitas hukum,” tutup Lindsey.

Alasan penutupan akun Twitter Donald Trump adalah karena cuitan terakhir Presiden ke 45 Amerika itu dianggap mengandung unsur hasutan untuk melakukan kekerasan.

“Setelah meninjau dari dekat Tweet terbaru dari @realDonaldTrump dan konteks di sekitarnya, kami telah menangguhkan akun secara permanen karena risiko hasutan lebih lanjut untuk melakukan kekerasan,” tulis pihak keamanan Twitter menggunakan akun @TwitterSafety. ***

Editor: Risco Ferdian

Sumber: Twitter

Tags

Terkini

Terpopuler