Apa sih Reksadana Itu, Begini Penjelasan Mudah dan Singkatnya

28 Juli 2020, 21:00 WIB
ILUSTRASI uang logam.* /Pixabay / Kschneider/

SEMARANGKU - Reksadana adalah produk keuangan dimana kita bersama ribuan orang lain yang bisa disebut dengan para “investor” mengumpulkan dana yang diserahkan kepada pihak lain untuk dikelola oleh “manager investasi”, untuk diinvestasikan kembali ke instrumen keuangan yang lain seperti saham, obligasi, dan pasar uang.

Ada berbagai macam jenis reksadana yang menentukan kemana reksa dana tersebut akan di investasikan. Di Indonesia ada 4 jenis reksadana yang ditemu

1. Reksadana pasar uang

Reksadana pasar uang mengalokasikan dana para investor untuk diaplikasikan ke Deposito, Sertifikat Bank Indonesia dan obligasi dengan durasi investasi yang lebih dari 1 tahun.

Baca Juga: NASA Akan Luncurkan Perserevance dengan Misi Mencari Kehidupan di Planet Mars

2. Reksadana pendapatan tetap

Reksadana jenis ini mengalokasikan uang kita mayoritas ke obligasi, dan surat hutang.

3. Reksadana saham

Jenis reksadana ini mengalokasikan uang kita 80% ke atas akan di belikan saham.

4. Reksadana campuran

Sesuai dengan namanya, reksadana ini mengalokasikan uang investor ke dalam berbagai macam instrumen keuangan.

Baca Juga: Begini Prosedur Penerbangan via Soekarno Hatta Jika Ingin Ke Luar Negeri dan Domestik

Sebagai orang awam tentunya kita hanya memiliki sedikit sekali informasi tentang instrumen keuangan yang ada di Indonesia ini, karena tidak punya waktu dan pengalaman untuk mempelajarinya.

Keuntungan menginvestasikan uang kita melalui reksadana adalah terdapat manajer investasi yang memiliki kapabilitas dan pengalaman untuk mengatur dan mengalokasikan dana yang kita titipkan. Sehingga kita tidak perlu lagi berpikir keras menyita waktu untuk mempelajari tentang instrumen keuangan tersebut.

Dengan uang yang relatif kecil, kita bisa berinvestasi di reksadana, dengan membeli reksadana kita tidak perlu lagi menunggu untuk memiliki uang yang banyak untuk menjadi seorang investor.

Baca Juga: Data Rekor Cristiano Ronaldo di Liga Champions, Bersama Juventus Rekor Ini yang Akan Dicapainya

Sebagai contoh untuk bisa mendapatkan bunga deposito yang tinggi, antara 5,5% per tahun kita membutuhkan dana minimal sekitar 1 milyar untuk bisa membuka rekening deposito di salah satu bank swasta maupun pemerintah.

Dengan membeli reksadana hanya memerlukan dana 100 ribu kita bisa mendapatkan keuntungan bunga yang sama dengan deposito tersebut yang kira–kira setara dengan reksadana pasar uang.

Untuk likuiditas dalam mencairkan Deposito saja kita harus menunggu jatuh tempo dulu dan biasanya memerlukan minimal 1 tahun untuk bisa menarik dana yang dihasilkan.

Baca Juga: Valentino Rossi Menunggu 465 Hari untuk Podium Kembali, Usia 41 Tahun Masih Kompetitif

Namun dengan membeli reksadana kita bisa mencairkan dana kita kapanpun kita mau ketika kita membutuhkan dana tersebut.

Tidak hanya keuntungan dan kelebihan yang diberikan dalam berinvestasi reksadana, ada juga kerugian dan kekurangan ketika kita membeli reksadana.

  1. Ada fee yaitu biaya untuk membayar manajer investasi yang bekerja mengelola uang kita

Biasanya ada fee yang harus dibayar 2 kali ketika kita membeli reksadana antara 1-3% dan ketika kita menjualnya atau menarik dana kita juga ada fee yang harus dibayarkan sekitar 0,5 – 1% dari nilai investasi yang kita bayarkan.

Baca Juga: Pemprov Ajukan 20 Tambahan Tenaga Ahli Laboratorium untuk Kejar Target Test PCR

  1.  Kinerja dari manajer investasi bisa menjadi sisi negatif dalam berinvestasi reksadana, karena banyak juga manajer investasi yang kita pilih tidak menghasilkan kinerja yang kita butuhkan

Selain kekurangan di atas, berinvestasi reksadana juga mempunyai beberapa resiko, namun resiko ini tetap kita dapatkan ketika kita berinvestasi di dalam instrumen keuangan tanpa melewati reksadana sekalipun.

Seperti resiko inflasi, risiko harga saham yang anjlok dan resiko- resiko yang tidak terduga seperti adanya pandemi dan bencana alam yang mengakibatkan kekacauan ekonomi dunia.

Baca Juga: Siap-Siap Indonesian Custom Show Digelar November di Yogyakarta

Cara membeli reksadana bisa melalui bank maupun perusahaan sekuritas dengan cara datang ke bank atau mendaftar secara online seperti dikutip dari laman Idx.co.id.

Ada juga situs situs e-commerce yang menjual reksadana seperti tokopedia, bukalapak maupun ada website yang khusus untuk menjual reksadana seperti bareksa.

Keuntungan membeli reksadana di situs situs s-commerce tersebut lebih memudahkan kita dalam membuka rekening dalam pembelian reksadana, dan juga untuk situs situs e-commerce pemain baru biasanya memiliki fee atau biaya yang lebih rendah daripada membeli reksadana di Bank. ***

Editor: Heru Fajar

Sumber: IDX

Tags

Terkini

Terpopuler