Okhotnik (the Hunter) Drone
Pesawat yang kalau diartikan dalam bahasa Indonesia sebagai Pemburu ini adalah pesawat tak berawak 20 seberat ton yang bisa terbang menuju sasarannya dengan kecepatan supersonik (hingga 1000 km / jam).
Pesawat Pemburu ini juga ditanamkan sejumlah teknologi AI terintegrasi pertama, yang meringankan sebagian besar tugas operator, kecuali keputusan saat menggunakan senjata.
Baca Juga: Indonesia Tetap Beli Pesawat Tempur Sukhoi Su-35 Bikinan Rusia, Meski Dilarang Amerika
Drone canggih ini membawa sebagian besar teknologi Su-57, serta amunisi. Namun, itu juga mampu membawa persenjataan yang lebih minim.
Soal cara terbangnya dan gudang senjatanya, Okhotnik beroperasi seperti paragliding, serta bom yang dapat dikendalikan, dan rudal dari udara ke darat (AGM) yang tersembunyi di dalam tubuhnya untuk menyembunyikan UAV dari radar musuh.
Peledak yang bisa dimuat antara lain adalah bom fragmentasi dengan daya ledak tinggi, OFZAB-500, dan bom peledak udara, ODAB-500PMV, yang keduanya telah digunakan dalam perangdi Suriah.
Baca Juga: Senapan Runduk Terbaru Buatan Rusia Mampu Menembak Hingga Jarak 7 Km
Drone ini baru memulai tes militernya pada awal 2020, dan akan diadopsi oleh militer dalam beberapa tahun.