Sriyanto turut meminta kerja sama semua pihak, termasuk orang tua dan masyarakat agar mendukung praktik belajar tatap muka di SMKN 1 Salatiga.
"Agar tujuan supaya tidak tertular Covid bisa tercapai," terangnya.
Adapun terkait pembatasan siswa saat belajar tatap muka, pihak SMKN 1 Salatiga mengaku masih menunggu regulasi dari pemerintah daerah.
Namun, Sriyanto berharap jumlah siswa hendaknya 50 persen dari kapasitas kelas secara bergantian. Total siswa SMKN 1 Salatiga saat ini 1.391 dengan 41 rombel.
Di sisi lain, SMKN 1 Salatiga berupaya keras mempertahankan diri sebagai sekolah dengan zona hijau. Bila protokol kesehatan tidak dipatuhi secara disiplin, mereka khawatir SMKN 1 Salatiga menjadi area terpapar virus.
"Sehingga yang sudah dicapai ini malah meninggalkan disiplin, sehingga akhirnya malah berbalik SMK 1 menjadi bagian area yang terpapar Covid," kata Sriyanto.
Diketahui sekolah di Jawa Tengah siap menyambut pembelajaran tatap muka dari jenjang SD hingga SMA/sederajat.
Di antara sekolah yang menyatakan kesiapannya menghadapi pembelajaran tatap muka adalah SMAN 2 Salatiga, SMKN 1 Salatiga, SMPN 6 Salatiga dan SDN Dukuh 01 Salatiga.***