Penyanyi Woro Widowati hingga Resa Lawangsewu Datangi Kantor Gubernur Ganjar Pranowo, Ada Apa ?

- 17 Maret 2021, 08:15 WIB
Para seniman Jateng menghadap Gubernur Ganjar Pranowo
Para seniman Jateng menghadap Gubernur Ganjar Pranowo /Dok Humas Prov Jateng

SEMARANGKU – Sejumlah seniman Jawa Tengah mendatangi kantor Gubernur Ganjar Pranowo pada Selasa, 16 Maret 2021.

Seniman itu antara lain penyanyi muda asal Magelang, Woro Widowati, Ketua Persatuan Artis Musik Melayu-Dangdut Indonesia (PAMMI) Kota Semarang, Hendra Saputra, penyanyi dangdut asal Kota Semarang, Resa Lawangsewu serta beberapa seniman lain.

Woro Widowati hingga Resa Lawangsewu datang untuk menyampaikan keluhannya terkait tidak dapatnya menggelar event hiburan.

"Ya teman-teman seniman ini buat video judulnya surat terbuka, intinya ingin curhat dan komplain kenapa mereka tidak bisa manggung. Tentu ini terkait ekonomi. Intinya dia ingin manggung dan meminta kami mengatur banyak hal," kata Ganjar.

 Baca Juga: Aktif di Pasar Obligasi, BRI Konsisten Sebagai The Best Primary Dealer

Baca Juga: Sistem Resi Gudang Bantu Perekonomian Petani,  Ganjar : Ada Tiga di Jawa Tengah

Terkait hal itu, seniman diperbolehkan kembali manggung di tengah pandemi setelah diberi lampu hijau oleh Ganjar.

Akan tetapi, Ganjar memberikan sejumlah pekerjaan rumah yang harus diselesaikan sebelum hal itu bisa terwujud.

Ganjar meminta ada kesepakatan bersama antar seniman terkait pelaksanaan event hiburan di tengah pandemi sekaligus dilakukan uji coba.

Kesepakatan itu tak lain penerapan protokol kesehatan harus benar-benar terlaksana dalam setiap event hiburan yang dilakukan.

"Kalau semua sepakat, maka intinya kan protokol kesehatan. Prokesnya bisa apa tidak? Tadi disampaikan mereka main di acara pernikahan, maka kalau itu disepakati dan mau uji coba, akan saya bantu,” ucap Ganjar.

 Baca Juga: Meilia Lau Ungkap Alasan Gunakan Instagram-nya untuk Bongkar Hubungan Felicia Tissue dan Kaesang Pangarep

Baca Juga: Seniman di Jateng Sudah Boleh Manggung Tapi Ganjar Pranowo Beri Syarat dan Peringatan Ini

“Yuk kita uji coba dulu, seniman tampil di acara pernikahan tapi prokesnya diatur ketat, jaraknya diatur, flow tamu diatur dan tidak boleh ngajak nyanyi atau joget bareng," terangnya.

Jika itu bisa dilaksanakan, maka potensi para seniman kembali ke panggung akan sangat tinggi. Apalagi, melihat zona merah di Jateng yang terus membaik, maka hal itu bisa saja dilaksanakan.

"Sama seperti sekolah tatap muka saja kita siapkan kok sekarang, tapi prokesnya mesti disiapkan. Nah di teman-teman seniman ini juga harus disiapkan, umpama daerahnya hijau, ada acara pernikahan, silahkan tampil menghibur tapi harus prokesnya benar-benar dijaga. Tentu suasana berbeda karena terasa dingin, tapi dengan situasi seperti ini, mungkin cara itu yang paling optimal," tegasnya.

Tidak menutup kemungkinan konser besar dengan metode drive-in bisa dilaksanakan setelah ada kesepakatan antar para seniman terkait penerapan protokol kesehatan itu.

 Baca Juga: Bantuan Sosial BST Rp300 Ribu Cair di Jawa Timur, Berikut Cara Cek Penerimanya Di sini!

Baca Juga: Seputar Isu Presiden 3 Periode: Sempat Muncul pada 2019, Kini Diangkat Kembali oleh Amien Rais

"Maka saya kasih kesempatan, coba diskusi dulu dan hasilnya dikasih ke kita. Sambil menunggu itu, saya juga pesan agar jangan putus asa dan terus berkarya. Kalau tidak bisa manggung, ya cari sumber pendapatan yang lain. Tadi diantara mereka ada yang jualan, jadi youtuber, saya kira ekonominya tetap bisa berjalan," tegasnya.

Setelah diberikan pengarahan, Ketua PAMMI Hendra mengatakan dalam waktu dekat pihaknya akan menggelar diskusi dengan sejumlah seniman lintas genre di Jateng guna mencapai kesepakatan bersama terkait penyelenggaraan event hiburan di tengah pandemi.

"Setelah itu, kami akan melakukan uji coba di masing-masing daerah untuk melihat perkembangannya. Kalau itu berjalan, maka bisa dilakukan lebih besar lagi. Intinya dari audiens ini, pak Gubernur mengatakan seniman bisa kembali manggung, asal benar-benar bertanggungjawab terkait protokol kesehatan," ucapnya.

Terkait hal itu, Resa Lawangsewu mengatakan bahwa ide dan pekerjaan rumah dari Ganjar menjadi sebuah tantangan para seniman Jawa Tengah.

 Baca Juga: Pendaftaran Program Beasiswa S2 Kemenkominfo 2021 Ditutup Maret Ini, Catat Syarat Pentingnya!

Baca Juga: Selalu Gagal Dapatkan Kartu Prakerja? Cermati Hal Berikut agar Lolos Gelombang 15

"Awalnya kami minta perizinan, ternyata pak Ganjar ngasih ide sekaligus PR untuk kita. Kita kumpul dulu, gimana kesepakatan kita sebagai seniman. Tantangannya, bisa nggak kita mengadakan konser dengan protokol kesehatan yang ketat," katanya.

lanjut Resa, selama ini beberapa seniman justru ada yang nekat manggung. Akan tetapi, mereka dibubarkan oleh pihak keamanan dengan alasan melanggar protokol kesehatan.

"Jadi memang harus ada pertemuan seniman untuk buat kesepakatan bersama. Pada intinya kami pasti bisa, yang susah itu mengatur penontonnya. Maka nanti kami juga akan ajak teman-teman event organizer untuk ngobrol bareng terkait masalah ini," ucapnya.

Hal senada disampaikan Woro Widowati. Setelah berdialog dengan Ganjar, dia mendapat banyak hal baru tentang bagaimana kewajiban para seniman yang harus dipenuhi sebelum menuntut pemberian izin manggung

"Kita jadi lebih terbuka, oh kita harus seperti ini. Kedepannya akan kami sampaikan pada teman-teman seniman lain, akan kami bahas bersama bagaimana caranya agar ke depan bisa lebih baik lagi," ucapnya.***

Editor: Heru Fajar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah