Sistem Resi Gudang Bantu Perekonomian Petani,  Ganjar : Ada Tiga di Jawa Tengah

- 16 Maret 2021, 16:45 WIB
Ganjar Pranowo
Ganjar Pranowo /Dok Humas Prov Jateng
 
SEMARANGKU - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo hari ini membuka Rapat Koordinasi (rakor) Pengembangan Sistem Gudang, Selasa 16 Maret di Gumaya Hotel Semarang.
 
Pemprov Jateng menurut Ganjar mendukung upaya pengembangan Sistem Resi Gudang yang menurut penilaiannya mampu menjadi pendorong perekonomian masyarakat khususnya bagi para petani. 
 
Ganjar menyampaikan bahwa sudah ada tiga daerah yang menerapkan Sistem Resi Gudang (SRG) dan telah berjalan dengan baik di wilayahnya, diharapkan bisa menjadi contoh untuk daerah lain meniru. 
 
Ada tiga kabupaten yang bisa dijadikan contoh dan dapat ditiru dalam menerapkan SRG yaitu Wonogiri, Grobogan dan Kebumen. 
 
 
 
Ganjar juga menilai jika pemahaman ini bisa ditanamkan, maka akan berdampak baik pada stok pangan. 
 
Menurut Ganjar, tantangan dari SRG saat ini adalah memberikan pemahaman yang baik dan benar kepada para petani yang masih memilih menjual langsung hasil panennya ke tengkulak.
 
"Resi gudang ini kan banyak manfaat nih, memang kita mesti mengedukasi kawan-kawan petani untuk mau masuk ke sistem ini. Itu perlu edukasi," kata Ganjar. 
 
"Nah ini kan mau panen raya di mana-mana, biasanya kalau suplai banyak harga akan turun. Ketika harga turun ini lah sebenarnya sistem resi gudang ini menjadi penting. Cuman meyakinkan masyarakat untuk pindah ke sini itu kan butuh waktu, nah sekarang contoh-contoh baik diberikan," ujarnya.
 
Ganjar mengatakan, edukasi ini diperlukan dan akan membutuhkan waktu yang cukup lama. 
 
 
 
Sehingga pihaknya mendorong kepada pemerintah daerah dan dinas terkait untuk melakukan penyuluhan, apalagi menjelang masa panen raya. 
 
"Maka rakor hari ini akan kita jadikan satu pembelajaran bersama untuk Kabupaten lain juga mengikuti dan komoditasnya nanti bisa beragam, hari ini memang juaranya masih beras, nanti beliau pak Wamen akan ke Brebes, nanti bawang merah nih mau didorong, tadi kita bicara juga apakah mungkin Grobogan kedelai begitu ya, dan sebenarnya banyak produk lain yang bisa," kata Ganjar. 
 
"Kita bisa kerjasama dengan swasta sebetulnya. Kita pemerintah selama ini sudah memberikan support dengan baik tetapi tidak tertutup kemungkinan swasta bisa dilibatkan dalam hal pengelolaan, mencari manajer atau pengelola gudang sehingga bisa dipastikan pengelolaannya profesional," tambahnya.
 
Hal senada juga disampaikan oleh Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Arif Sambodo, ia menjelaskan bahwa saat ini di Jawa Tengah terdapat 15 SRG yang tersebar di 13 daerah. Terkait dengan edukasi kepada para petani, Arif menyebut pihaknya akan menggandeng dinas terkait untuk melakukan penyuluhan.
 
"Nanti kita akan kerjasama dengan dinas-dinas terkait, seperti yang telah dilakukan oleh wonogiri, kita manfaatkan nanti para penyuluh untuk ikut memberikan mindset yang sama. Karena kadang contoh yang di kudus itu kan mindsetnya masih milih ke tengkulak, karena mereka belum mengetahui manfaat resi gudang," tegasnya.
 
 
 
Sementara itu, Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga juga menjelaskan, terkait pengembangan SRG di Jawa Tengah, pihaknya terus mendukung, terutama dalam memfasilitasi dari segi pembiayaan hingga pengelolaan. 
 
Mengenai hal pembiayaan, pihaknya telah mengajak kerja sama dengan bank BUMN dan untuk selanjutnya bisa langsung ditindaklanjuti oleh masing-masing kepala daerah, kata Jerry. 
 
Sedangkan untuk masalah pengelolaan, menurut Jerry bisa melibatkan pihak swasta. 
 
"Kita bisa bekerja sama dengan pihak swasta sebetulnya. Kita pemerintah selama ini sudah memberikan support dengan baik tetapi tidak menutup kemungkinan swasta bisa dilibatkan dalam hal pengelolaan, mencari manajer atau pengelola gudang sehingga bisa dipastikan pengelolaannya secara profesional, " tegasnya.***

Editor: Heru Fajar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x