Network
SEMARANGKU - Isu jabatan presiden 3 periode kembali ramai diperbincangkan di tengah kepemimpinan Presiden Jokowi.
Isu tersebut diangkat oleh politisi senior, Amien Rais namun sebelumnya, isu jabatan presiden 3 periode sempat muncul pada 2019.
Kala itu, Presiden Jokowi langsung menegaskan bahwa ia menolak usulan jabatan presiden 3 periode.
"Sejak awal, sudah saya sampaikan, saya ini produk dari pemilihan langsung," ucap Presiden Jokowi saat diwawancarai di Istana Merdeka, 2 Desember 2019.
Baca Juga: Aktif di Pasar Obligasi, BRI Konsisten Sebagai The Best Primary Dealer
Baca Juga: Soal Wacana Jabatan Presiden 3 Periode, Mahfud MD Kutip Ucapan Jokowi: Ingin Menjerumuskan Atau Menjilat
Sementara itu, Amien Rais sebagai mantan Ketua MPR, menduga ada skenario perpanjangan masa jabatan presiden menjadi 3 periode.
Melalui akun YouTubenya, Amien Rais memaparkan langkah awal untuk menambah masa jabatan presiden yaitu dengan menggelar sidang istimewa MPR.
Sidang istimewa MPR tersebut akan membahas perubahan ketentuan UUD 1945 terkait masa jabatan presiden.
"Kalau ini betul-betul keinginan mereka, maka saya kira kita sudah segera bisa mengatakan innalillahi wainnailaihi rojiun," ucap Amien Rais.
Baca Juga: Denise Chariesta Pamer Dapat Musibah Rumah Kebakaran: Nggak Khawatir Karena Kita Orang Kaya
Baca Juga: Nindy Ayunda Ungkap Perlakuan Suami yang Lebih Romantis ke Selingkuhan Daripada ke Dirinya
Baca Juga: Aura Kasih Akui Punya Firasat Dirinya dan Eryck Akan Bercerai, Ungkap Kekhawatiran Jadi Orang Tua Tunggal
Di sisi lain, pernyataan Amien Rais terkait isu jabatan presiden 3 periode ditanggapi oleh Tenaga Ahli Kantor Staf Presiden, Ali Mochtar Ngabalin.
"Jangan mimpi, sudah bilang jangan mimpi. Kemudian jangan memprovokasi rakyat. Jangan buat gaduh, cari isu yang bisa angkat partai barunya. Masa sih setiap statement bikin gaduh," tegasnya.
Isu jabatan presiden 3 periode yang diangkat kembali oleh Amien Rais memicu reaksi dari banyak partai politik.
Hingga berita ini tayang, belum ada tanggapan kembali dari Amien Rais terkait pernyataan yang ia lontarkan.***
