Banyak Berita Hoax Soal Keberangkatan Haji, GP Ansor Jawa Tengah: Ada yang Sengaja Memecah belah

6 Juni 2021, 19:15 WIB
Ketua PW GP Ansor Jawa Tengah, Gus Sholah meminta masyarakat tidak terpancing berita hoax soal pembatalan keberangkatan haji 2021. /GP Ansor/

SEMARANGKU – Ketua Pimpinan Wilayah GP Ansor Jawa Tengah, Sholahuddin Aly atau yang akrab disapa Gus Sholah menilai keputusan pembatalan keberangkatan haji 2021 merupakan keputusan tepat.

Gus Solah mengaku, sebenarnya pembatalan keberangkatan haji tahun ini memang pilihan pahit, tapi merupakan langkah yang paling realistis

“Keputusan membatalkan keberangkatan jemaah haji 2021 merupakan pilihan pahit tapi paling realistis,” ucap Gus Solah di Semarang, Minggu 6 Juni 2021.

Baca Juga: Tinjau Langsung Penanganan Covid-19 di Kabupaten Kudus, Panglima TNI Dan Kapolri Perintahkan Ini 

Menurut Gus Solah, keputusan pemerintah ini pasti didasari pertimbangan agama. Yakni menjaga keselamatan jamaah di masa pandemi global bahkan ada mutasi varian baru Covid-19, merupakan sesuatu yang tidak bisa ditunda, tetapi beribadah dalam keadaan darurat bisa ditunda.

“Apalagi saat ini sedang pandemi yang juga butuh perlakuan khusus. Maka, menjaga keselamatan jiwa harus diutamakan,” ujarnya.

Selain itu, Arab Saudi hanya sanggup menampung sangat sedikit jamaah karena pandemi.

Saudi hanya membatasi 60 ribu jamaah dengan rincian 15 ribu jamaah domestik dan 45 ribu jamaah luar negeri.

Baca Juga: Kudus Terapkan Dua Hari di Rumah Saja, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo Dukung Penuh Kebijakan Pemkab Kudus

“Jamaah 45 ribu kalau dibagi ke seluruh negara-negara berpenduduk muslim tentu sangat sangat sedikit sekali,” ucap Gus Solah.

Sebagai ilustrasi, lanjutnya, tahun 2019 lalu, Indonesia mendapatkan kuota 231 ribu jamaah.

Sementara hingga saat ini, kata Gus Sholah, Arab Saudi belum membuat petunjuk teknis dan belum mengundang negara-negara yang akan memberangkatkan jamaah haji untuk berdialog serta membagi kuota. Padahal waktunya sudah dekat sekali.

Sedangkan penyelenggaraan pemberangkatan jemaah haji membutuhkan persiapan khusus yang terperinci dan harus disiapkan jauh hari. 

Baca Juga: Gubernur Jateng Ganjar Pranowo Beberkan Kondisi Terkini Penanganan Kasus COVID-19 di Kudus

Gus Solah berharap, ke depan pemerintah perlu mendorong dialog multilateral guna membahas masa depan penyelenggaraan haji.

Mengingat ini tahun kedua Saudi tidak membuka akses jamaah luar negeri untuk melaksanakan ibadah haji.

“Dan banyak negara terkena dampak kebijakan tersebut,” katanya.

Gus Sholah mengajak calon jemaah mengambil hikmah dari penundaan keberangkatan haji tahun ini, bersabar dan mengikuti keputusan pemerintah.

Selain itu, juga berdoa agar penundaan tersebut tidak mengurangi makna dan niat untuk melaksanakan ibadah haji.

Baca Juga: Khusus Temui Ganjar Pranowo Terkait Penanganan COVID-19 di Kudus, Menkes Minta Bupati Kudus di Dampingi 

“Insyaallah itu yang terbaik, karena keputusan sudah diambil mempertimbangkan banyak hal terutama menghitung risiko,” tegasnya.

Terkait beredarnya kabar hoax soal keberangkatan haji tahun ini, Gus Sholah mengajak masyarakat bersama-sama memberikan pemahaman yang benar.

Jangan terpengaruh dengan kabar bohong atau hoax yang bertujuan menimbulkan kegaduhan dan sengaja diciptakan untuk terjadinya perpecahan.

“Biasakan check and re-check berita. Apalagi soal haji ini meliputi banyak pihak. Maka, jangan ambil berita dari satu pihak saja. Apalagi pihak tersebut tidak kredibel,” tandasnya. ***

Editor: Mahendra Smg

Sumber: GP ANSOR

Tags

Terkini

Terpopuler