Belasan Ribu Lahan di Semarang Kritis, Ganjar Pranowo Minta Masyrakat Lakukan Hal Ini

9 Januari 2021, 14:09 WIB
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo meminta warga Kabuapten Semarang menanam pohon di lahan yang masuk kategori lahan kritis dan sangat kritis. /Dok. Humas Pemprov Jateng

SEMARANGKU – Dari data Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Jateng, ada 13.999 Ha lahan di Kabupaten Semarang yang masuk kategori sangat kritis dan kritis.

Karena itu, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo meminta masyrakat yang tinggal di daerah tersebut untuk melakukan hal demi menjaga kelestarian lingkungan.

Salah satunya dengan menanam bibit pohon agar lahan yang masuk kategori kritis dan sangat kritis bisa ditekan.

Baca Juga: Polda Jateng Gelar Operasi Yustisi Mulai Lusa, Irjen Pol Ahmad Luthfi Beberkan Lokasi yang Disasar

Baca Juga: Tak Perlu Takut Divaksinasi! Alergi Vaksin COVID-19 Jarang Terjadi, Ini Buktinya

Hal itu diungkapkan Ganjar Pranowo saat memimpin Gerakan Penanaman Pohon Bersama Masyarakat di Hulu Sungai Parat DAS Rawapening, Dusun Banyudono, Desa Gedong, Kecamatan Banyubiru, Kabupaten Semarang, Sabtu 9 Januari 2021.

Gerakan menanam bibit pohon ini merupakan kelanjutan dari gerakan yang sudah digagas sejak tahun 2020. Total yang sudah ditanam 7.000 bibit pohon.

“Panemi masih berjalan, bahkan terjadi peningkatan, berkali-kali pembatasan dilakukan, banyak orang di rumah, kita diminta untuk pakai masker, cuci tangan, jaga jarak. Sehingga banyak pekerjaan kemudian terlupakan,” ucap Ganjar.

Baca Juga: PKM di Jawa Tengah Bakal Percuma Jika Ribuan Buruh dan Pengusaha Masih Saja Melakukan Ini

Baca Juga: Dijamin Halal! Tapi MUI Tak Sebut Vaksin Sinovac Aman Digunakan

Akibatnya, hal ini menyebabkan turunnya mental dan memicu stres sehingga muncul penyakit yang akhirnya berpotensi terpapar Covid-19 karena imun turun.

Gubernur berambut putih ini kemudian mengingatkan agar warga tidak panik meski dalam kondisi pandemi Covid-19 seperti ini. Justru, kegiatan penanaman harus tetap dilakukan sekaligus menjaga imun.

“Meski dalam konteks pandemi, jangan pernah lupa untuj selalu menanam. Waktunya menurut BMKG sampai Maret, tanam sebanyak-banyaknya. karena itulah investasi jangka panjang,” ujarnya.

Baca Juga: Yunho TVXQ Mengungkapkan Surat yang Didapat dari J-Hope dan V BTS Jelang Wamil, Isinya Apa, Ya?

Baca Juga: Warga Cilandak Menemukan Bayi Mungil Terbungkus Plastik Hitam Dibuang Orang Tuanya

Pada kesempatan itu, total 17.000 bibit pohon yang ditanam. 7.000 bibit pohon di antaranya telah ditanam terlebih dulu.

Pada acara ini, ditanam 10.000 bibit dengan jenis bibit pohon berbuah, antara lain durian, mangga, alpokat, sengon hingga matoa.

“Yang seperti ini dilakukan terus, yang paling penting selalu dipakai maskernya. Semoga manfaat untuk semuanya terutama untuk Rawapening yang dipenuhi gulma dan sedimentasinya terlalu parah,” tandasnya.

Baca Juga: Pernah Sebut Kim Jong Un Preman, Korut ke Joe Biden: Anda Anjing Gila yang Harus Dibunuh!

Baca Juga: Capitol Sedang Ricuh, Kesempatan Korut Kembangkan Beberapa Senjata Canggih Ini

Plt Kepala DLHK Jateng, Widi Hartanto menambahkan, di Kabupaten Semarang ada sebanyak 13.999 Ha lahan dengan kategori Sangat Kritis dan Kritis. Sementara di Desa Banyubiru sendiri, terdapat 1,3 Ha lahan dengan kategori kritis dan sangat kritis.

“Tentunya ini bagian dari upaya untuk rehabilitasi dan konservasi tanah dan air untuk pengurangan erosi dan sedimentasi di hulu DAS Rawapening. Ini akan berkelanjutan di lahan kritis lain yang ada di Jateng,” terangnya. (*)

Editor: Mahendra Smg

Tags

Terkini

Terpopuler