Manajemen PSIS Semarang Cari Solusi Terbaik dengan Pelatih dan Pemain Terkait Pembayaran Gaji

- 12 Juli 2020, 12:30 WIB
PSIS Semarang pada laga Shopee Liga 1 di Stadion Moch. Soebroto, Magelang, Minggu 21 Juli 2019.*/ADE BAYU INDRA/PR
PSIS Semarang pada laga Shopee Liga 1 di Stadion Moch. Soebroto, Magelang, Minggu 21 Juli 2019.*/ADE BAYU INDRA/PR /Ade Bayu Indra/
 
SEMARANGKU - Manajemen PSIS Semarang berencana bertemu dengan pelatih dan pemain untuk mencari formula terbaik terkait aturan pembayaran gaji yang ditetapkan PSSI. Yaitu pembayaran 50 persen dari kontrak awal.
 
Berdasarkan keputusan PSSI dalam surat edaran bernomor SKEP/53/VI/2020, mengatur terkait perubahan nilai kontrak. Klub diperboleh menggaji pemain di kisaran 50 persen dari kontrak awal.
 
CEO PSIS Semarang Yoyok Sukawi mengatakan, pihaknya belum melakukan renegosiasi kontrak terkait kebijakan tersebut.
 
 
Dia menyebut, pihaknya tak ingin salah langkah dalam renegosiasi kontrak.
 
"Ya, kalau masalah renegosiasi kontrak ini kita memang harus hati-hati. PSIS Semarang masih konsultasikan dengan PSSI dan juga bagian legal. Kami juga akan komunikasi dengan pemain, kami akan ketemu untuk mencari formula yang tepat. Kami mencari win-win solution," kata Yoyok Sukawi.
 
Di masa pandemi saat ini, Yoyok mengatakan jika penerapan gaji 50 persen tersebut diterapkan sebetulnya cukup memberatkan. Karena, klub tidak ada pemasukan.
 
Terutama dari penjualan tiket penonton yang merupakan pemasukan terbesar PSIS Semarang selama ini.
 
 
"Kalau penerapan pembayaran gaji 50 persen itu, sebenarnya kalau dipaksakan kemampuan finansialnya tidak sampai 10 persen. Seperti PSIS Semarang 70 persen pendapatan dari tiket. Kalau tiketnya nol kita kemampuannya tinggal 25 persen.
 
"Dan 25 persen itu sponsor. Lah sekarang sponsor mundur "kabeh", berarti kan kita tinggal gantungin subsidi saja atau hak komersial," tandasnya. ***

Editor: Heru Fajar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x