PSIS Semarang Cari Jasa Asuransi untuk Jamin Pemain Jika Terkena Covid-19

- 10 Juli 2020, 13:00 WIB
Tim PSIS Semarang. / PSIS
Tim PSIS Semarang. / PSIS /

SEMARANGKU - Jelang bergulirnya lanjutan kompetisi Liga 1 2020, PSIS Semarang saat ini sedang berupaya mencari layanan asuransi sebagai langkah protektif terhadap bahaya virus corona atau covid-19.

CEO PSIS Semarang, Yoyok Sukawi mengatakan hingga saat ini pihaknya masih terus mencari layanan asuransi yang bersedia menanggung biaya kesehatan pemain jika terindikasi reaktif corona.
 
Menurutnya, jika berpatok pada anggaran klub, maka akan sangat terbebani. Sebab biaya yang dikeluarkan akan sangat tinggi.
 
 
"Manajemen, pemain sepakat ada jaminan kesehatannya. Ya kalau pemain kena Covid-19 bisa gratis di rumah sakit daerah (RSUD). Tapi kalau pemain siapa yang mau di tangani di sana. Pasti dia mintanya mandiri. Minimal di Rumah Sakit Telogorejo, dan pasti mintanya ruangan kelas satu. Kita hitung sehari itu 20 juta," kata Yoyok.
 
Dia menambahkan, untuk pembiayaan layanan kesehatan bisa mencapai 280 juta rupiah dalam kurun waktu 14 hari menjalani rawat inap di rumah sakit dengan kamar kelas satu.
 
"Siapa yang kuat bayar?, kalau kita dibebankan itu klub tidak mampu. Karena Covid-19 itu paling cepat sembuhnya dua minggu. Berarti sudah 280 juta dua minggu. Kan lebih mahal dari kontrak pemainnya," kata Yoyok.
 
 
"Makanya kita lagi cari asuransi kesehatan dengan situasi pandemi ini dan dengan skema sesuai keinginan kita. Sampai hari ini, baru ada pembicaraan. Sementara belum ada yang mau. Itu yang paling sulit. Yang lain kita siapkan," jelasnya.
 
Saat ini, tim PSIS Semarang masih belum dikumpulkan. Para pemain masih menjalani latihan di rumah masing-masing. Yoyok mengatakan, pihak manajemen dan tim pelatih belum memutuskan kapan tim akan segera menjalani latihan bersama.
 
Tim berjuluk Laskar Mahesa Jenar ini masih menunggu kejelasan terkait pelaksanaan lanjutan Liga 1 dari PSSI dan operator kompetisi.
 
 
Sembari menunggu, manajemen PSIS Semarang mulai mempersiapkan beberapa hal teknis, dengan membentuk tiga tim. Yaitu tim renegosiasi pemain, tim panpel, dan tim rancangan anggaran belanja (RAB). ***

Editor: Heru Fajar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x