SEMARANGKU - Andi Arief selaku politikus Partai Demokrat memberikan pendapatnya terkait penurunan baliho Habib Rizieq yang dilakukan oleh TNI.
Andi Arief menganggap TNI seakan mengambil alih negara.
Andi Arief juga menyebut negara sudah tidak mampu dan seakan memerintahkan TNI untuk turun tangan.
Baca Juga: Pangdam Jaya Blak-blakan Ngaku Turunkan Baliho Habib Rizieq, Ruhut Sitompul: Rakyat yang Jadi Korban
Baca Juga: Wow, UKM Virtual di Jateng Capai Transaksi Hingga 3,7 Milyar Hingga Penutupan
Seperti yang diberitakan SEMARANGKU sebelumnya, bahwa baliho dan poster Habib Rizieq diturunkan atas perintah Pangdam Jaya.
Hal itu disampaikan langsung oleh Mayjen TNI Dudung Abdurachman selaku Panglima Daerah Militer Jayakarta (Pangdam Jaya).
"Itu perintah saya, berapa kali Satpol PP turunkan dinaikkan lagi. Jadi, siapa pun di Republik ini. Ini negara hukum harus taat hukum. Kalau pasang baliho, jelas aturan bayar pajak, tempat ditentukan. Jangan seenak sendiri, seakan-akan dia paling benar," tegas Dudung, dikutip dari Antara News.
Baca Juga: Gubernur Jateng Ganjar Pranowo Bakal Gebuk Pengganggu Keutuhan NKRI dan Ideologi Pancasila
Baca Juga: Cara Mudah Cairkan BLT Guru Honorer BSU Kemdikbud Rp 1,8 Juta, Cek Link info.gtk.kemdikbud.go.id
Mayjen TNI Dudung menganggap bahwa baliho Habib Rizieq tersebut bernada ajakan provokasi.
Usai tindakan yang dilakukan Pangdam Jaya tersebut, banyak pihak yang menanyakan alasan TNI turun tangan untuk masalah Habib Rizieq.
Salah satunya Fadli Zon, Fadli Zon bahkan menanyakan urusan Pangdam Jaya.
Baca Juga: Sweet Banget! Perlakuan V BTS dan Jin untuk Suga yang Tak Bisa Hadir di Perilisan Album BE
Baca Juga: Lirik Lagu Life Goes On BTS Lengkap dengan Terjemahan Bahasa Indonesia, Album BE Resmi Rilis
"Apa urusannya Pangdam Jaya memerintahkan mencopot baliho? Di luar kewenangan dan tupoksi TNI," curi Fadli Zon dalam akun Twitter @fadlizon, Jumat, 20 November 2020.
Senada dengan Fadli Zon, politikus Partai Demokrat Andi Arief juga memberikan tanggapan terkait penurunan baliho Habib Rizieq tersebut.
"Kalau TNI turun tangan, berarti negara dan seluruh pendukungnya kalah. sudah tak mampu. Propagandis sampai struktur lumpuh dan diambil alih TNI. Ini normal baru. TNI masuk ke wilayah politik diundang Presiden dan pendukungnya," cuit Andi Arief, di akun Twitter pribadinya pada 20 November 2020.
Kalau TNI turun tangan, berarti negara dan seluruh pendukungnya kalah. sudah tak mampu. Propagandis sampai struktur lumpuh dan diambil alih TNI. Ini new normal. TNI masuk ke wilayah politik diundang Presiden dan pendukungnya.— andi arief (@AndiArief__) November 20, 2020
Baca Juga: Bantuan Kuota Internet Gratis Kemdikbud November Cair Lusa, Yuk, Lengkapi Syarat dan Cara Daftarnya
Baca Juga: Tahun 2021 Bakal Cair Lagi, Yuk Daftar BLT UMKM BPUM dan Cek Cara Penerimanya di Sini
Dari cuitan tersebut, Andi Arief seakan menganggap negara tidak mampu dan menyuruh TNI untuk turun tangan. ***