Rusia dan Tiongkok Tunda Pemberian Selamat Pada Joe Biden dan Kamala Harris, Ini Alasannya

- 10 November 2020, 20:27 WIB
Presiden dan Wakil Presiden terpilih Amerika Serikat 2020 Joe Biden dan Kamala Harris.
Presiden dan Wakil Presiden terpilih Amerika Serikat 2020 Joe Biden dan Kamala Harris. /Instagram.com/@kamalaharris/

SEMARANGKU – Presiden Rusia, Vladimir Putin memilih bungkam atas terpilihnya Joe Biden dan Kamal Harris sebagai pemenang suara pemilihan presiden Amerika Serikat (AS).

Dalam pemungutan suara, Putin tampaknya melindungi taruhannya, tidak menyukai retorika anti-Rusia Biden, tetapi menyambut komentarnya tentang pengendalian senjata nuklir. Putin juga membela putra Biden, Hunter dari kritik yang dilontarkan Donald Trump.

Juru bicara Presiden, Kremlin Dmitry Peskov menginformasikan bahwa Putin masih menunggu untuk mengucapkan selamat kepada Joe Biden dan Kamala Harris sebagai presiden terpilih AS.

Baca Juga: Wow! Melalui pembiayaan.depkop.go.id, Kamu dapat Mengetahui Penerima BLT BPUM UMKM Se-Indonesia

Baca Juga: Cek KTP NIK di https://dtks.kemensos.go.id/ Pastikan Dapat Bansos BST Rp300 Ribu 2021

"Kami kira pantas menunggu penghitungan suara resmi," katanya, dikutip dari France24.

Ditanya mengapa pada tahun 2016 Putin memberi selamat kepada Trump segera setelah dia memenangkan Electoral College dan mengalahkan Demokrat Hillary Clinton? Peskov mengatakan ada perbedaan yang jelas untuk kali ini.

"Anda bisa lihat ada prosedur hukum tertentu yang sudah diumumkan oleh presiden saat ini. Makanya situasinya berbeda dan karena itu kami rasa pantas menunggu pengumuman resmi," ujarnya lagi.

Baca Juga: Massa Habib Rizieq Bubar, Fasilitas Bandara Seokarno Hatta Rusak dan Rugi Puluhan Juta!

Dia menegaskan bahwa Putin telah berulang kali mengatakan siap untuk bekerja dengan pemimpin AS manapun dan Rusia berharap dapat menjalin dialog dengan pemerintah AS yang baru dan menemukan cara untuk menormalkan hubungan bilateral yang bermasalah.

Tidak hanya Rusia, presiden Tiongkok, Xi Jinping juga menunda pengucapan kepada presiden terpilih Joe Biden dan Kamala Harris.

"Kami memperhatikan bahwa Tuan Biden telah mengumumkan kemenangan pemilihan," kata juru bicara kementerian luar negeri, Wang Wenbin mengatakan pada jumpa pers harian. 

Baca Juga: WOW! Telkomsel Beri Hadiah Rp160 Juta untuk Umum, Hari Ini Terakhir, Berikut Cara Daftarnya

"Kami memahami bahwa hasil pemilihan presiden AS akan ditentukan mengikuti hukum dan prosedur AS," tambahnya lagi.

Sebelumnya, pada tahun 2016 Tiongkok mengirimkan surat ucapan selamat kepada Donald Trump pada 9 November, sehari setelah pemilihan. Namun, tahun ini, China lebih memilih untuk menunda ucapannya.

Hubungan antara Tiongkok dan Amerika Serikat berada pada titik terburuk dalam beberapa dekade karena perselisihan mulai dari teknologi, perdagangan, situasi di Hong Kong dan virus korona. Pemerintahan Trump sendiri telah mengeluarkan rentetan sanksi terhadap Beijing.

Baca Juga: BSU Termin 2 Tahap 1 Cair, Ini Bocoran Jadwal Pencairan BLT BPJS Ketenagakerjaan Tahap 2

Sementara Biden diperkirakan akan mempertahankan sikap keras terhadap China, dia menyebut Xi Jinping sebagai "preman" dan berjanji untuk memimpin kampanye untuk "menekan, mengisolasi dan menghukum China." 

Biden juga diprediksi akan mengambil pendekatan yang lebih terukur dan multilateral.

"Kami selalu percaya bahwa China dan Amerika Serikat harus meningkatkan komunikasi dan dialog, mengelola perbedaan atas dasar saling menghormati, memperluas kerjasama atas dasar saling menguntungkan dan mempromosikan perkembangan hubungan bilateral yang sehat dan stabil," kata Wang dalam pengarahan.***

Editor: Bakrisal Rospa

Sumber: France24


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x