Menteri Penerangan Era Soekarno, Arnold Mononutu Akan Dianugerahi Gelar Pahlawan

- 10 November 2020, 12:15 WIB
Menteri Penerangan Era Soekarno, Arnold Mononutu.
Menteri Penerangan Era Soekarno, Arnold Mononutu. /

SEMARANGKU - Menteri Penerangan pada masa pemerintahan Presiden Soekarno, Arnold Mononutu yang bernama lengkap Arnoldus Isaac Zacharias Mononutu akan dianugerahi gelar Pahlawan Nasional oleh pemerintah dalam peringatan Hari Pahlawan Nasional, 10 November 2020.

Pemberian gelar sebagai Pahlawan Nasional tersebut akan dilakukan oleh Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta pada hari ini, Selasa, 10 November 2020.

Dikutip oleh Semarangku dari RRI.co.id pada Selasa, 10 November 2020, Menteri Sosial, Juliari P Batubara menyatakan bahwa nama-nama yang diajukan untuk menerima gelar tersebut telah melewati tahapan seleksi oleh Kementerian Sosial dan Dewan Gelar dan Tanda Kehormatan.

Baca Juga: Usai BPUM UMKM Rp2,4 Juta Masuk Rekening, Pelaku Usaha Ini Anggap Bantuan Seperti Air Minum

Baca Juga: Gempa Bumi 5,5 Magnituto Guncang Tanggamus Lampung Hari Ini, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

"Jika tidak ada perubahan, Presiden akan menganugerahi gelar Pahlawan Nasional kepada enam tokoh. Nama-nama tentunya sudah melalui proses seleksi oleh Kementerian Sosial dan Dewan Gelar dan Tanda Kehormatan," sebutnya.

Arnold Mononutu lahir di Manado, Sulawesi Utara pada 4 Desember 1896 dan wafat dalam usia 86 tahun pada 5 September 1983 di Jakarta.

Kementrian Sosial merilis kisah hidup Arnold yang disebut mulai terjun dalam gerakan nasionalisme dengan pertama-tama menjadi anggota Partai Nasional Indonesia (PNI).

Baca Juga: BLT BPJS Ketenagakerjaan Subsidi Gaji Tidak Segera Cair ke Rekening, Pasti Ini Masalahnya, Hindari!

Pasca kemerdekaan, Arnold terpilih menjadi anggota parlemen Negara Indonesia Timur (NIT) bentukan Belanda pada 1946.

Arnold kemudia berjuang menghimpun dan memimpin anggota parlemen lainnya yang pro-republik untuk menyatukan NIT dengan Republik Indonesia.

Pasca tahun 1947 dimana Agresi Militer Belanda 1 berlangsung,  Arnold mendirikan Gabungan Perjuangan Kemerdekaan Indonesia yang menyoroti tindakan Belanda yang berupaya untuk kembali menjajah Indonesia.

Baca Juga: Joe Biden Resmi Pimpin AS, Ini Nasib TikTok, Huawei dan Produk Teknologi Tiongkok di Amerika Serikat

Arnold juga memimpin sebuah utusan pada tahun 1948 yang berniat untuk mengadakan pertemuan dengan pemimpin Republik Indonesia di Yogyakarta.

Ia ditetapkan sebagai Menteri Penerangan pada tiga kesempatan terpisah, yakni di Kabinet Republik Indonesia Serikat mulai 20 Desember 1949-6 September 1950, di Kabinet Sukiman-Suwirjo dari 27 April 1951-April 1952 dan di Kabinet Wilopo dari 3 April 1952-30 Juli 1953.

Arnold juga ditunjuk menjadi Duta Besar pertama Indonesia untuk Tiongkok pada hingga 1955.

Baca Juga: Cara Cek BLT BPJS Ketenagakerjaan Subsidi Gaji Sudah Cair di Rekening Apa Belum, Begini Caranya!

Dibidang lain, ia juga pernah ditunjuk oleh Soekarno untuk menjadi pimpinan Universitas Hasanuddin pada tahun 1960.***

Editor: Bakrisal Rospa

Sumber: RRI.co.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x