Presiden Jokowi Kecam Emmanuel Macron Teroris Tidak Ada Hubunganya Dengan Agama Apapun

- 3 November 2020, 13:29 WIB
Presiden Joko Widodo menyampaikan pernyataan pers di Istana Merdeka, Jakarta, Sabtu (31/10/2020). Presiden Joko Widodo mengecam keras terjadinya kekerasan yang terjadi di Kota Paris dan Nice yang mengakibatkan timbulnya korban jiwa, selain itu Presiden juga mengecam pernyataan Presiden Prancis Emmanuel Macron yang telah melukai perasaan umat Islam di seluruh dunia. ANTARA FOTO/Biro Pers/Rusman/Handout/wsj.
Presiden Joko Widodo menyampaikan pernyataan pers di Istana Merdeka, Jakarta, Sabtu (31/10/2020). Presiden Joko Widodo mengecam keras terjadinya kekerasan yang terjadi di Kota Paris dan Nice yang mengakibatkan timbulnya korban jiwa, selain itu Presiden juga mengecam pernyataan Presiden Prancis Emmanuel Macron yang telah melukai perasaan umat Islam di seluruh dunia. ANTARA FOTO/Biro Pers/Rusman/Handout/wsj. /RUSMAN/ANTARA FOTO

SEMARANGKU – Presiden Jokowi atau Joko Widodo memberikan pernyataan resmi terkait peristiwa yang terjadi di Prancis dengan mengecam pernyataan Presiden Prancis, Emmanuel Macron

Presiden Jokowi menegaskan, bahwa aksi terorisme tidak ada hubunganya dengan jenis agama apapun.

Pernyataan tersebut diungkapkan melalui akun YouTube Sekretariat Presiden pada hari sabtu 31 Oktober 2020 dalam konferensi pers secara virtual.

Baca Juga: Cuma 1 Klik, Segera Cek Penerima BLT UMKM Rp2,4 Juta via Bank BRI di Link Login eform.bri.co.id/bpum

Menurut Jokowi, pernyataan yang diutarakan oleh Presiden Prancis tersebut dapat memicu perpecahan antar umat beragama.

"Indonesia mengecam keras terjadinya kekerasan yang terjadi di Paris dan Nice, yang telah memakan korban jiwa," ungkap Presiden Jokowi. Kemudian beliau melanjutkan,

"Indonesia juga mengecam keras pernyataan Presiden Prancis yang menghina agama Islam, yang telah melukai perasaan umat Islam di seluruh dunia," ujar Jokowi

Baca Juga: UU Cipta Kerja Akhirnya Ditandatangani Secara Resmi oleh Presiden Jokowi

Ungkapan tersebut dinyatakan oleh Presiden Jokowi berdasarkan hasil dari diskusi dengan para tokoh semua agama di Indonesia, sekaligus mentri Menko Polhukam, Menteri Luar Negeri, dan Menteri Agama.

"Pernyataan seperti itu bisa memecah belah persatuan antar umat beragama di dunia, di saat dunia memerlukan persatuan untuk menghadapi pandemi Covid-19," ujar presiden Jokowi.

 

Jokowi menyatakan bahwa kebebasan berekspresi tetap ada Batasan dalam penyampaianya.

Baca Juga: Tinggal 2 Hari, Segera Daftar Kartu Prakerja Gelombang 11, Pakai Cara Ini Biar Cepat Lolos Seleksi

Jika sudah mencederai kehormatan, kesucian dan kesakralan nilai agama hal itu sudah tidak dapat ditolerir. 

Awal mula kejadian ini adalah ketika adanya pembunuhan yang dilakukan terhadap seorang guru sejarah bernama Samuel Paty pada 16 Oktober 2020 lalu dipinggiran Prancis.

Samuel Paty dipenggal oleh seorang pendatang dari Chechnya, Abdullah Abouyezidovitch, yang marah karena Paty memperlihatkan gambar atau karikatur Nabi Muhammad SAW didepan murid-murid dengan alasan kebebasan berekspresi.

Baca Juga: MUI Keluarkan Surat Edaran Boikot Produk Prancis di Indonesia Tuntut Emmanuel Macron Minta Maaf

Terkait dengan hal itu Presiden Macron mengatakan jika Samuel Paty hanya mengajarkan kebebasan berekspresi kepada para siswanya. Namun selain itu ada hal penting yang dikatakan Emmanuel Macron yang berakibat pada kemarahan umat muslim di dunia.

Saat itu Emmanuel Macron mengatakan bahwa "Islam adalah agama yang sedang mengalami krisis saat ini, di seluruh dunia”.

Dia beranggapan jika pemenggalan guru sejarah tersebut merupakan serangan dari teroris Islam. Macron juga menuduh Muslim bersikap separatis.

Baca Juga: Imbas Emmanuel Macron, Dubes Prancis Dipanggil, Menag: Jika Berpendapat Jangan Kebablasan

Setelah adanya kejadian yang menimpa Samuel Paty masih ada peristiwa lanjutan pada hari Kamis, 29 Oktober 2020.

Kejadia penyerangan menggunakan pisau yang menewaskan dua orang dan melukai sejumlah orang lainnya di sebuah gereja yang terletak di Kota Nice, Prancis.

Macron menyatakan akan melawan segala bentuk "separatisme Islam" pasca-peristiwa pemenggalan seorang guru bernama Samuel Patty diluar Paris, awal Oktober.

 

Baca Juga: Kantor Redaksi Majalah Charlie Hebdo Pernah Diserang Karena Pemuatan Karikatur Nabi Muhammad

Setelah adanya statemen dari seorang kepala negara Prancis itu banyak negara mengecam apa yang dikatakan oleh Emmanuel Macron.

Bahkan Jokowi menegaskan tindakan terorisme tidak ada hubungannya dengan agama jenis apapun.

"Terorisme tidak ada hubungannya dengan agama apapun," ujar Presiden Jokowi.

Baca Juga: Emmanuel Macron Presiden Prancis Berani Hina Islam Ternyata Istrinya Bukan Orang Biasa, Ini Faktanya

Warga negara Indonesia juga turut mengecam tindakan kekerasan yang terjadi di Prancis. Namun, Indonesia juga mengecam tuduhan separatisme yang ditujukan kepada umat Islam yang keluar dari seorang kepala negara Prancis.***

Editor: Heru Fajar

Sumber: YouTube


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah