Klarifikasi SBY Soal Tuduhan Dalang dan Danai Demo UU Cipta Kerja, Tak Percaya Luhut dan Airlangga

- 13 Oktober 2020, 06:16 WIB
Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tanggapi fitnah dalam demo tolak UU Cipta Kerja
Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tanggapi fitnah dalam demo tolak UU Cipta Kerja /Instagram/@presidenyudhoyonoalbum

SEMARANGKU - Mantan Presiden Ri Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY membuat klarifikasi terkait tuduhan terhadap dirinya soal membiayai atau danai demo UU Cipta Kerja yang akhir-akhir ini marak.

Dalam sebuah video YouTube akun Susilo Bambang Yudhoyono yang telah diunggahnya pada Senin 12 Oktober 2020 malam. SBY nampak berkumpul dengan para anggota partai Demokrat dalam sebuah bincang santai

Nama SBY sempat viral diberbagai media sosial karena dianggap menjadi dalang demonstrasi UU Cipta Kerja diberbagai daerah. Tudingan atau tuduhan itu di klarifikasinya lewat tayangan YouTube dan dia juga tak percaya jika Luhut Binsar Pandjaitan maupun Airlangga Hartarto akan menuduhnya, karena mereka adalah teman baiknya.

Baca Juga: Siapa Dalang Dibalik Demo Omnibus Law UU Cipta Kerja, Partai Demokrat: Ada Fitnah Diskreditkan SBY

Baca Juga: Kuota Internet Gratis di Nomor Telkomsel, Ini Cara Cek Sisa Bantuan, Pastikan Masih Terdaftar!

Sekilas tentang soal ini adalah menunculnya beberapa statement dari pejabat pemerintahan yang mengatakan jika pemerintah tahu siapa aktor atau dalang dibalik kerusuhan demo penolakan Undang-Undang Cipta Kerja (UU Ciptaker) akhir-akhir ini.

Diberbagai wilayah terjadi demonstarsi penolakan UU Cipta Kerja atau Omnibus Law yang berakhir anarkis dan ricuh di sejumlah tempat menjadi sorotan. Muncul juga spekulasi maupun kecurigaan soal adanya massa demo yang dibayar saat aksi penolakan UU Ciptaker Omnibus Law.

Lewat akun Yotube tersebut SBY akhirnya buka suara dan menanggapi segala tudingan buruk terhadap dirinya tersebut. Hal tersebut sekaligus menjawab tudingan kepadanya tentang dalang demo UU Ciptaker.

Baca Juga: Cair Oktober, Cara Dapat Kuota Internet Gratis 50 GB dari Kemdikbud dari Telkomsel, XL, Indosat, Tri

Seperti diberitakan sebelumnya di Portal Surabaya, yang berjudul SBY Akui Jika Luhut, Airlangga dan BIN bukan Menudingnya Sebagai Dalang Demo Omnibus Law, SBY mengaku paham mengenai kondisi pemerintahan yang sedang menghadapi masalah, karena ia sudah selama 15 tahun berkecimpung di dalamnya.

"Saya ini orang tua ya, pernah berjuang sebagai prajurit tiga puluh tahun, pernah juga berada di pemerintahan lima belas tahun, juga mengertilah, pemerintahan itu menghadapi banyak masalah. Dan masalah itu harus dipecahkan, saya juga dulu begitu, mengalami hal begitu. Jadi kalau tiba-tiba kemarin saya dituduh seperti itu, ndak baik. Nggak baik kalau negeri kita makin subur fitnah, hoaks, tuduhan-tuduhan tidak berdasar," ujarnya.

Baca Juga: Ganjar Pranowo Temui Demonstran: Tak Usah Disuruh, Saya Langsung Sampaikan Aspirasi ke Pusat

Baca Juga: Jangan Lakukan Lagi! Ini 7 Penyebab BLT Subsidi Gaji Tahap 5 Gagal Cair ke Rekeningmu

Mantan Ketua Umum Partai Demokrat tersebut secara tegas membantah tuduhan tersebut. Menurut SBY, sejak 2016 ia kerap dituduh menunggangi aksi-aksi demo yang tidak setuju dengan kebijakan pemerintah.

"Sejak dulu saya dituduh, difitnah menunggangi menggerakkan dan membiayai unjuk rasa besar. Saya pernah sebagai prajurit 30 tahun, lalu dipemerintahan 15 tahun. Tiba-tiba dituduh seperti itu, menurut saya tidak tepat," ucap SBY.
SBY menegaskan bahwa tudingan dirinya dan Partai Demokrat yang menggerakan demonstrasi penolakan Omnibus Law yang berujung anarkis adalah tidak berdasar, Kamis 8 Oktober 2020.

Baca Juga: HORE, Bakal Cair Sampai Tahun 2021, Ini Cara Mudah Daftar BLT UMKM Banpres Produktif Rp 2,4 Juta

Baca Juga: Hoax atau Fakta: Pendaftaran Kartu Prakerja Gelombang 11 Dibuka, Lewat Link prakerja.vip di WA

"Andai kata saya punya kemampuan gerakan massa yang luas tanah air kemarin. Andai kata saya punya uang banyak menggerakkan aksi, saya enggak punya niat. Tidak terpikir oleh saya. Saya menjadi korban," kata SBY.

Presiden ke-6 RI tersebut juga meminta negara menyebut dalang yang menggerakkan, menunggangi, hingga membiayai aksi unjuk rasa tolak UU Ciptaker Omnibus Law yang berakhir ricuh di sejumlah daerah, termasuk di Jakarta.

Menurutnya, apabila tidak mengungkap siapa dalang kerusuhan, nanti negara dianggap menyebar berita bohong alias hoaks.

Baca Juga: Bantuan Pemerintah BLT Subsidi Gaji Tahap 5 Dicairkan, Cek ATM BRI, BNI, BTN, dan Mandiri

Baca Juga: Diperpanjang Hingga 2021, Ini Cara Dapat BLT Kemensos Rp 500 Ribu per KK Non PKH via HP

"Lebih bagus kalau memang menggerakkan, menunggangi, membiayai itu oleh negara dianggap kejahatan, melanggar hukum, dan hukum harus ditegakkan lebih baik disebutkan. Kalau tidak, nanti dikira negaranya dianggap melakukan hoaks," ujarnya.

Ia juga mengaku tak yakin bahwa Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, dan Badan Intelijen Negara (BIN) menuduh dirinya sebagai dalang yang menggerakan, menunggangi, serta membiayai aksi unjuk rasa menolak Omnibus Law tersebut.

"Hubungan saya dengan Airlangga selama ini baik, dengan Luhut juga baik, dengan BIN juga enggak ada masalah. Saya enggak yakin BIN anggap saya sebagai musuh negara," kata SBY.

Baca Juga: Kuota Ditambah! BLT Banpres UMKM Tahap 2 Rp2,4 Cair Minggu ini, Ini Syarat dan Cara Daftar Peserta

Baca Juga: Demo UU Cipta Kerja Paling Asik Se Indonesia, Ganjar Pranowo Ikut Dangdutan Bareng Pendemo

Selanjutnya, Mantan ketua umum Demokrat itu meminta dalang yang diklaim menggerakkan, menunggangi, dan membiayai demonstrasi UU Ciptaker ditanya langsung kepada Airlangga, Luhut, dan BIN.

SBY meyakini bahwa Airlangga, Luhut, serta BIN menyanggupi untuk mengungkap pihak yang disebut menunggangi aksi pada 8 Oktober lalu tersebut.

"Saya yakin beliau kalau ditanya pers, oleh rakyat mesti mau menjelaskan. Begitulah etika yang harus dimiliki siapapun yang sedang mengemban amanah memimpin negeri ini," ujarnya.

Baca Juga: Bukan Hoax, Anda Dapat BLT UMKM Banpres Produktif Rp 2,4 Juta Jika Dapat SMS dari BRI Seperti Ini

Baca Juga: 6 Bantuan Sosial diperpanjang Sampai 2021, Ada BLT Subsidi Gaji Sampai Kartu Prakerja, Cek Syaratnya

Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat itu pun mengatakan dirinya tak pernah berpikir untuk menggerakkan, menunggangi, ataupun membiayai demonstrasi UU Ciptaker Omnibus Law.

Semisal ia memiliki kemampuan untuk melakukan itu, SBY mengaku tak pernah berpikir untuk melakukan langkah yang tidak tepat seperti itu.

"Andai kata saya ini punya kemampuan menggerakkan massa begitu luas di Tanah Air kemarin, andai kata saya punya uang dan uangnya banyak dan menggerakkan aksi seperti itu, saya juga tidak punya niat. Tidak terpikir untuk lakukan sesuatu yang menurut saya tidak tepat saya lakukan," pungkasnya.***

Editor: Heru Fajar

Sumber: Portal Surabaya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x