Network
Baca Juga: Lumayan, BLT Rp500 Ribu per KK Sudah Cair, Cek Nama Anda Dapat Bantuan Atau Tidak
Program BSB ini merupakan salah satu Jaring Pengaman Sosial (JPS) yang dibuat oleh pemerintah yang bersinergi dari Perum BULOG, Dinas Sosial, transporter, dan pendamping PKH sebagai bentuk upaya dalam menekan beban pengeluaran dan diharapkan dapat mencukupi kebutuhan para KPM pada masa pandemic Covid-19.
“Di Desa Kedungdawa ini saya kebetulan mendampingi 357 KPM PKH. Di desa ini sudah ada PKH sejak tahun 2013. Hari ini direncanakan kami akan memberikan Bansos Beras dari Kementerian Sosial. Untuk penyaluran BSB selanjutnya akan kami laksanakan di GOR desa tidak jauh dari Balai Desa sini. Dan dilakukan secara bertahap supaya tidak ada kerumunan” ungkap Tri Astuti, Pendamping PKH Desa Kedungdawa yang turut hadir saat penyaluran.
Baca Juga: ASIK, Kemensos Bagi Beras 30 Kg Bulan September, Cek Syarat Bantuan Sosial Beras atau BSB Disini
Baca Juga: 5 Strategi Pemasaran Melalui Media Sosial, Dijamin Produk Laris Manis!
Tri Astuti juga menyampaikan bahwa data penerima Bansos sudah cukup akurat dan sudah sesuai dengan data yang ada di lapangan. Salah satunya adalah Ibu Neneng, warga Desa Kedungdawa merasakan manfaat dari program Bansos tersebut.
“Saya punya anak satu, kegiatan sehari-hari saya ibu rumah tangga. Suami saya bekerja sebagai buruh pabrik. Saya mendapat PKH dari tahun 2013. Hari ini saya dapat bantuan beras 30 kg. Nanti bulan depan terima satu kali lagi 15 kg. Ini akan saya gunakan untuk makan sehari-hari” kata Neneng.
Usai penyerahan Bansos Beras di Desa Kuwu Kedungdawa, Menteri Sosial RI bersama rombongan lanjut mengunjungi Gudang BULOG Pegambiran di Kabupaten Cirebon untuk melihat ketersediaan stok BSB dan memastikan kualitas serta kuantitas BSB kemasan 15 kg tersebut.
Baca Juga: Ganjar Pranowo Kumpulkan Pakar Sosial, Temukan Jurus Jitu Sosialisasi pada Masyarakat
Baca Juga: Bukan Hanya Kaya, Selebritis Ini Juga Berjiwa Sosial Tinggi dan Dermawan
