Atasi Jumlah Sampah di Indonesia, BRIN Ciptakan 3 Alat Pengolah Sampah Berteknologi

- 24 Februari 2023, 09:55 WIB
IlustrasiAtasi Jumlah Sampah di Indonesia, BRIN Ciptakan 3 Alat Pengolah Sampah Berteknologi
IlustrasiAtasi Jumlah Sampah di Indonesia, BRIN Ciptakan 3 Alat Pengolah Sampah Berteknologi /

 

SEMARANGKU – Hingga kini, masalah sampah di Indonesia masih menjadi ancaman bagi sebagian besar masyarakat.

Belum lagi dengan dampak dari pembuangan sampah yang tidak terkendali, bisa menyebabkan bencana seperti banjir yang kemudian merugikan banyak orang.

Disamping itu, dengan banyaknya sampah bisa menyebabkan sakit, hingga menjadikan lingkungan menjadi tidak bersih.

Baca Juga: iPhone 11 Pro Max Masih Layak Dibeli Tahun 2023, Jelang Akhir Februari Harganya Makin Turun
Jumlah dan jenis sampah sendiri diperkirakan akan terus bertambah seiring pertumbuhan jumlah penduduk. Hal ini berkaitan dengan semakin banyaknya tingkat konsumsi masyarakat.

Mengatasi hal tersebut, BRIN menawarkan teknologi hasil riset dalam mengurangi jumlah sampah yang ada di Indonesia. Lalu, apa saja produk riset BRIN untuk pengelolaan sampah?

1. Alat Pengolah Sampah Jadi Minyak (LAHSADIMIN)
BRIN sedang mengembangkan alat pengolah sampah plastik menjadi BBM pada skala komersial/industri (1-10 ton sampah plastik/hari).

Alat ini menggunakan bahan bakar yang berasal dari sampah juga, jenis sampah mudah terbakar non-plastaik.

Sehingga alat ini diperkirakan mampu mengurangi 2 jenis sampah plastik sekaligus. Dengan menerapkan teknologi ini, 20% berat sampah atau 40% volume sampah dapat dikurangi, dan akan menghasilkan PAD bagi daerah yang menerapkannya.

2. Alat Pengolah Sampah Organik (LAHSAMOR)
BRIN mengembangkan alat pengolah sampah organik (LAHSAMOR). Alat ini dapat mengolah sampah organik di level rumah tangga, yang tidak bau, mudah dioperasikan, dan tidak memerlukan tambahan aditif ketika mengolahnya.

Baca Juga: Tentara Israel Bunuh 11 Warga Palestina dan Lukai Ratusan Lainnya di Tepi Barat

Alat ini cukup diisi dengan 5 kg kompos lama sebagai starter. LAHSAMOR bisa di produksi dengan biaya Rp500.000, jika diproduksi massal. Apabila setiap rumah dibagikan LAHSAMOR, maka sampah yang diurus Pemda tinggal sampah bernilai tinggi yang mudah diolah. Alat ini juga sudah didaftarkan patennya.

3. Teknologi Organic Rackine Cycle
Teknologi pengolah sampah menjadi energi listrik (PSEL) ini merupakan karya bersama BRIN dengan Mitra PT Bumiresik berbasis teknologi Pemusnah Sampah Thermal Hydrodrive (Pemusnah sampah bahan bakar air) dengan kapasitas 30 ton per hari.

Panas buang dari proses pemusnah termal dapat dimanfaatkan oleh sistem pembangkit teknologi Organic Rankine Cycle (ORC) untuk menghasilkan energi listrik.

Produk turunan dari PSEL juga memiliki nilai ekonomi (listrik, material bangunan, RDF, produk daur ulang) untuk pengembangan Ekonomi Kerakyatan Berbasis Sampah (Circular Economy).*** 

Editor: Risco Ferdian


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah