"Siapa yang menginjak-injak itu, tidak ada yang tidak tahu. Semuanya tahu. Kita bertahan secara konstitusional dan bu Mega (Megawati Soekarnoputri) memerintahkan untuk mengambil langkah hukum saat itu. Cara itu akhirnya yang kita percaya," terangnya.
Menurut Ganjar, hari ini PDIP memang sedang digoncang dalam kontestasi politik.
Baca Juga: Penusuk Wiranto Divonis 12 Tahun Penjara, Tak Ajukan Banding
Sebenarnya itu hal yang biasa saja, namun seharusnya semua harus saling menghormati antar intitusi.
"Tidak setuju boleh, tapi merusak janganlah. Ini pasti ada yang tidak suka dengan situasi kondisi politik yang berjalan hari ini, sehingga mereka ingin mendistorsi," ucapnya.
Ganjar Pranowo melihat ada upaya pihak lain yang ingin menyudutkan bahwa PDIP itu adalah PKI. Dengan tegas, dia membantah tuduhan itu.
Baca Juga: Jawa Timur di Target Jokowi Harus Bisa Turunkan Angka Positif Covid-19
"Maaf ya, tidak!. Kami bukan PKI, kami orang beragama dan juga anti PKI," jelasnya.
Menurutnya, isu itu hanya ditempelkan saja untuk memprovokasi. Ia juga heran, kenapa pada aksi itu mereka menyandingkan bendera PDIP dengan bendera PKI.
"Saya tidak tahu mereka dapat bendera PKI dari mana, kalau bendera PDIP bisa dibeli, tapi kalau bendera PKI darimana? Pasti itu diproduksi. Menurut saya aparat penegak hukum ambil saja itu, siapa yang membakar, dapat bendera PKI dari mana. Dugaan saya, mereka nyablon sendiri," pungkasnya. ***