Butiran es terdengar saat menetes di atas atap bangunan rumah warga, 'sempat takut, takut ada tiang yang roboh, tapi sekarang situasi aman tidak ada musibah,' ujar Shinta Dwi Pranadewi, warga Kecamatan Pakis Kabupaten Malang.
Baca Juga: BMKG Beri Peringatan Soal Cuaca Ekstrem di Indonesia, Berikut Tips Menghadapi Bencana Musim Hujan
Shinta bercerita, sebelumnya hujan lebat diikuti angin kencang, Tidak lama setelah itu, terdengar suara seperti kerikil yang jatuh di atas atap, rupanya hujan es.
Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Satsiun Malang Anung Suprayitno menjelaskan, hujan es di Malang disebabkan oleh awan Cumulonimbus (Cb).
'Hujan es berawal dari awan Cb. Akan tetapi tidak setiap awan Cb menyebabkan hujan es,' kata Anung Suprayitno.
Dia memperjelas, saat awan Cb pada tahap matang mengalami pendinginan atau kondensasi berlebihan. Maka berpotensi jatuh sebagai partikel es.
Menurut Anung, peristiwa hujan es bersifat sangat lokal atau berkisar 5-10 kilometer dan dalam waktu singkat.
Disamping itu, peristiwa hujan es tidak mungkin terulang di lokasi serupa di Malang.
Kondisi cuaca yang ekstrim pada periode pergantian musim sebagai hal yang alamiah. Disarankan warga perlu hati-hati, hujan es sebagai satu diantara dampaknya.***