Sosok Mbah Maridjan adalah sosok teladan, meski sudah tiada berkat usaha dan pengaruhnya beliau masih mendatangkan berkah bagi penduduk sekitar.
Oleh karena itu, penduduk sekitar mengenang dan menghargai upaya Mbah Maridjan.
Apresiasi penduduk kepada juru kunci gunung itu, adalah dengan mengingat dan melaksanakan petuah yang disampaikan.
Diceritakan, bahwa menjelang akhir hidupnya, Mbah Maridjan menitipkan pesan yakni “Ajining manungso iku gumantung ono ing tanggung jawabe marang kewajibane”.
Pesan tersebut terus diingat oleh penduduk hingga mereka menuliskannya pada monumen/ gerbang petilasan Mbah Maridjan.
Dalam bahasa indonesia, pesan tersebut diartikan” Kehormatan seseorang dinilai dari tanggung jawab terhadap kewajiban”.
Pesan Mbah Maridjan itu, adalah tekad yang dipegang oleh beliau hingga akhir hayatnya.
Terbukti petuah itu Mbah Maridjan lakukan saat dirinya tewas seorang diri di kamarnya pada erupsi Merapi 2010 lalu.
Kisah meninggalnya Mbah Maridjan sangat dramatis, dan menjadi pesan untuk direnungkan masyarakat.