Penumpang di Stasiun dan Terminal Turun 90 Persen Sejak Peniadaan Mudik 6-17 Mei 2021, Masyarakat Patuh?

- 8 Mei 2021, 20:15 WIB
Ilustrasi mudik menggunakan transportasi kereta api
Ilustrasi mudik menggunakan transportasi kereta api /Pixabay/@astama81.

SEMARANGKU – Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi melakukan peninjauan di Stasius Kereta Api Pasar Senen dan Terminal Bus Pulogebang.

Hal tersebut berkaitan dengan peniadaan mudik yang mulai diberlakukan 6 hingga 17 Mei 2021 guna mencegah penyebaran kasus Covid-19.

Di hari ketiga peniadaan mudik, penumpang di stasiun dan terminal turun secara signifikan kendai layanan transportasi non mudik masih diberlakukan.

Baca Juga: Niat Zakat Fitrah untuk Anak Laki Laki Arab Latin dan Artinya

“Hari ini kami ingin memastikan bahwa larangan pemerintah tentang mudik itu dijalankan dengan baik. Kita tahu bahwa kita melakukan peniadaan mudik dari tanggal 6-17 Mei 2021, namun masih ada pelayanan transportasi untuk melayani masyarakat yang memiliki kepentingan nonmudik yang dikecualikan dari larangan,” ujar Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi, Sabtu, 8 Mei 2021.

Seperti diketahui bahwa sesuai Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 13 Tahun 2021, masih ada transportasi yang beroperasi melayani kegiatan nonmudik yang dikecualikan di masa peniadaan mudik.

Transportasi tersebut yakni untuk melayani kegiatan perjalanan dinas, kunjungan keluarga sakit, kunjungan duka, ibu hamil dan keperluan persalinan, serta kepentingan nonmudik lainnya.

Baca Juga: Kamera CCTV di Permukiman Semarang Tersambung dengan Polrestabes, Polisi Bisa Lihat Semua Kejadian

Berdasarkan data hingga hari ini, Sabtu (08/05/2021), jumlah penumpang di Stasiun Pasar Senen turun hampir 90 persen dibanding hari biasa.

“Stasiun Pasar Senen yang biasanya melayani 30.000 penumpang sekarang ini tidak sampai 3.000 penumpang, artinya ada penurunan yang banyak, sekitar hampir 90 persen,” tambah Menhub.

Di Stasiun Pasar Senen masih memberangkatkan tiga kereta yakni Bengawan, Serayu, dan Tegal Ekspress di pagi hari untuk penumpang nonmudik.

Baca Juga: Indonesia Bergabung dengan India ‘Sumbang’ Kenaikan Kasus Covid-19 Tertinggi, Kalahkan Semester Awal Pandemi

Sementara itu, di Terminal Bus Pulogebang juga mengalami penurunan yang sangat signifikan, mencapai hampir 90 persen dibandingkan hari biasa.

“Dari pantauan kami di Terminal Pulogebang, pada hari pertama peniadaan mudik hanya ada 11 orang penumpang dan di hari kedua hanya 40 orang penumpang. Biasanya lebih dari 1.000 orang penumpang,” ujar Budi.

Menhub meminta kepada petugas di simpul transportasi untuk memastikan bahwa bahwa penumpang yang berangkat adalah mereka yang memang memenuhi persyaratan pengecualian.

Baca Juga: Ekonomi Belum Membaik, Ketua Umum Golkar Bagi 12 Ribu Paket Sembako di Semarang

“Jika terdapat penumpang yang tidak memenuhi syarat maka tidak akan diperkenankan untuk berangkat. Lakukan ini dengan tegas namun tetap humanis,” tegasnya.

Lebih lanjut Menhub mengapresiasi masyarakat yang telah memutuskan untuk tidak mudik dalam rangka memutus mata rantai penyebaran COVID-19. Ia juga mengapresiasi para petugas yang telah bekerja dengan baik dan mengorbankan waktu libur bersama keluarga untuk menjalankan pengawasan ini.***

Editor: Meilia Mulyaningrum

Sumber: Setkab


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x