Selain Fokus Evakuasi Korban Banjir dan Tanah Longsor di NTT, Panglima TNI dan Kapolri Lakukan Hal Ini

- 9 April 2021, 06:00 WIB
Ilustrasi banjir di Nusa Tenggara Timur
Ilustrasi banjir di Nusa Tenggara Timur //Pixabay/lmaresz

SEMARANGKU – Selain fokus pada evakuasi korban banjir dan tanah longsor di Nusa Tenggara Timur atau NTT, Panglima TNI dan Kapolri juga berikan bantuan berikut ini.

Panglima TNI, Kapolri, serta rombongan mereka, meninjau kondisi rumah-rumah di Desa Amakaka yang berlokasi sekira 10 Kilometer (Km) di bawah kaki Gunung Ile Lewotolok.

Berdasarkan keterangan dari Kadiv Humas Polri Irjen Argo Yuwono, selain masih fokus mengevakuasi korban, TNI-Polri juga menyalurkan sejumlah bantuan yang dibutuhkan korban.

"Hari ini berhasil ditemukan enam jenazah. Personel TNI-Polri bersama instansi lainnya masih terus mengevakuasi dan mencari korban," kata Argo yang ikut dalam kunjungan kerja tersebut, Kamis, 8 April 2021.

Baca Juga: Rachel Harrison yang ‘Terobsesi’ dengan Jawa dan Candi Borobudur dan Kesaksian Ganjar Pranowo

Baca Juga: Kim Jung Hyun Dikabarkan Berselisih dengan Agensinya Gara-gara Durasi Kontrak, Wanita Ini Diduga Berperan

Argo mengungkapkan, Korps Bhayangkara sendiri sudah mengirimkan sebanyak 9,5 ton bantuan sosial (bansos) ke NTT.

Adapun isi karton tersebut diantaranya adalah sabun mandi cair, pembersih lantai, Handsanitizer, sabun cuci tangan, susu bayi dan UHT, vitamin, serta sejumlah obat-obatan yang dibutuhkan.

Selain itu, Polri juga memberikan bahan pokok berula beras tujuh ton, air mineral, alas tidur, selimut, handuk, sarung serta makanan lainnya yang diperlukan.

"Selain proses evakuasi, kami juga menyalurkan bantuan untuk meringankan bebas masyarakat," ungkap Argo.

Baca Juga: Disiplin Porkes saat Tarawih, MUI Minta Polisi dan Tentara Ikut Mengawasi

Baca Juga: Demi Generasi Muda, Relief Candi Borobudur Akan Disulap Menjadi Nyata, Seperti Apa?

Berdasarkan data per Rabu malam (7/4), total korban jiwa bencana alam NTT, di beberapa kabupaten dan kota terdampak berjumlah 138 jiwa. Rincian korban meninggal dunia tersebut, yaitu Kabupaten Flores Timur 67 jiwa, Lembata 32, Alor 25, Kupang 5, Malaka 4, Sabu 2, Ngada 1, Ende 1 dan Kota Kupang 1.

Sedangkan korban hilang, total dari laporan pertemuan koordinasi berjumlah 61 jiwa. Rincian sebagai berikut Kabupaten Lembata 35, Alor 20 dan Flores Timur 6.

Sementara itu, kerugian material di sektor perumahan berjumlah 1.114 unit dengan rincian rusak berat 688 unit, rusak sedang 272 dan rusak ringan 154.***

Editor: Meilia Mulyaningrum


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x