SEMARANGKU – Ketum Partai Demokrat yang terpilih lewat Kongres Luar Biasa (KLB), Moeldoko mengunggah pernyataan mengenai kondisi Demokrat lewat akun Instagram pribadinya, @dr_moeldoko.
Dalam video yang diunggah Minggu 28 Maret 2021 tersebut, Moeldoko menyatakan terkait alasan dirinya menerima untuk dipinang menjadi ketua umum Partai Demokrat versi KLB Deli Serdang.
Anggota DPR RI dari Fraksi Partai Demokrat, AS Sukawijaya atau yang akrab disebut Yoyok Sukawi mengomentari pernyataan tersebut. Dia merasa pernyataan Moeldoko lucu.
Baca Juga: Kapolda Jateng Irjen Pol Ahmad Luthfi Ajak Masyarakat Jaga Kelestarian Alam, Ini Sebabnya!
Pernyataan tersebut dianggap Yoyok Sukawi menjadi pernyataan yang harus diintrospeksi oleh Moeldoko.
Pasalnya, perkataan Moeldoko yang menyangkut pautkan dengan cita-cita menuju Indonesia Emas 2045 justru tidak memperlihatkan dengan situasi riil di lapangan.
“Pernyataannya aneh dan lucu. Di situ KSP mengatakan bahwa ini menjadi ancaman bagi cita-cita menuju Indonesia Emas 2045. Apa sangkut pautnya?” ucapnya, Senin 29 Maret 2021.
Baca Juga: Ditresnarkoba Polda Jateng Razia 11 Tempat Hiburan di Semarang, Begini Hasilnya...
View this post on Instagram
“Justru sikap beliau yang melakukan kudeta dengan seenaknya itu yang harusnya menjadi ancaman. Ancaman bagi sistem demokrasi di Indonesia,” imbuhnya.
Sebelumnya, Moeldoko di Instagram pribadnya memang mengatakan bahwa arah demokrasi di tubuh Partai Demokrat sudah bergeser dan ada situasi khusus menjelang pertarungan politik di 2024.
“Pertarungan ini terstruktur dan gampang dikenali. Ini menjadi ancaman bagi cita-cita menuju Indonesia Emas 2045,” kata Moeldoko di Instagram pribadinya.
Selain itu, Yoyok Sukawi juga mempertanyakan pernyataan Moeldoko yang menyebut dirinya telah didaulat untuk menjadi ketua umum Partai Demokrat.
“Yang mendaulat itu siapa? Kader yang sudah dipecat? Kan nggak bisa. Ayo introspeksi diri aja. Demi kehidupan demokrasi kita yang lebih baik. Kalau memang ada keinginan menjadi ketua umum partai, monggo bikin partai baru saja dengan kader-kader yang sudah dipecat dari Partai Demokrat,” tandas Yoyok. ***