BMKG Ungkap Penyebab Utama Banjir di DKI Jakarta, Ada Empat Alasan

- 20 Februari 2021, 19:20 WIB
Sejumlah kendaraan melintasi banjir yang menggenangi akses jalan menuju gerbang tol Jakarta-Cikampek, di Jatibening, Bekasi, Jawa Barat.
Sejumlah kendaraan melintasi banjir yang menggenangi akses jalan menuju gerbang tol Jakarta-Cikampek, di Jatibening, Bekasi, Jawa Barat. /ANTARA FOTO/Fakhri Hermansyah

Baca Juga: Lanjutan Ikatan Cinta, 20 Februari 2021, Hadirnya Saksi Palu, Ini Tanggapan Andin

Faktor keempat, terpantau adanya pusat tekanan rendah di Australia bagian utara yang membentuk pola konvergensi sebagian besar di Pulau Jawa.

Pusat tekanan rendah itu diperkirakan masih akan berlangsung hingga April mendatang.

“Jadi fenomena di Pulau Jawa, ada pertemuan angin itu dipengaruhi terbentuknya daerah tekanan rendah di Australia Utara yang membentuk pola konvergensi di Jawa dan berkontribusi menimbulkan awan hujan di sebagian Jawa dan Jabodetabek,” ujar Dwikorita

Baca Juga: BSU Rp2,4 Juta Dicairkan di 2021, Ini Cara Cek Transferan BLT Subsidi Gaji via Online

Baca Juga: Telkomsel Siapkan Hadiah Rp1,5 Juta, Ini Cara Daftar Agar Dapat, Syarat Utama Pelajar!

Sekarang sebagian besar wilayah Indonesia, termasuk Jabodetabek, masih ada di puncak musim hujan.

Jadi hujan sedang hingga lebat diperkirakan masih akan terjadi hingga akhir Februari hingga awal Maret 2021.

BMKG mencatat wilayah Halim Perdanakusuma, Sunter Hulu, Lebak Bulus dan Pasar Minggu mengalami hujan ekstrem pada rentang pukul 07.00 WIB 19 Februari hingga pukul 07.00 WIB 20 Februari dengan intensitas curah hujan tertinggi terjadi di Pasar Minggu mencapai 226 milimeter (mm) per hari.

Baca Juga: Menaker Umumkan BSU BLT Subsidi Gaji Cair di 2021 Bagi Kalangan Karyawan Berikut Ini

Halaman:

Editor: Mahendra Smg

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah