Tekanan Darah di Atas Normal, Sebanyak 11 Persen Nakes Tunda Vaksinasi

- 23 Januari 2021, 18:37 WIB
Ilustrasi tenaga kesehatan
Ilustrasi tenaga kesehatan /Tumisu/Pixabay

SEMARANGKU - Sebanyak 11 persen tenaga kesehatan harus menunda penyuntikan vaksin Covid-19 karena tekanan darah di atas normal.

Kabar 11 persen tenaga kesehatan yang harus menunda vaksinasi karena tekanan dara di atas normal tersebut disampaikan oleh Harif Fadhillah selaku ketua Ikatan Perawat Indonesia (IPI) pada Sabtu, 23, Januari 2021.

Harif Fadhillah selaku ketua Ikatan Perawat Indonesia (IPI) mengaku berdasarkan pengalaman vaksinasi, banyak tenaga kesehatan yang gagal karena tekanan darah di atas normal.

Baca Juga: Ulang Tahun Megawati ke 74 Tahun, Kader PDIP Beri Hadiah Ini

Baca Juga: Ketua Satgas Covid-19 Doni Monardo Positif Covid-19 Setelah Menghadiri Acara Ini

Sebanyak 11 persen tenaga kesehatan atau nakes harus menunda vaksinasi karena tekanan darah di atas normal

“Kalau pengalaman kita pada saat vaksinasi tahap pertama, banyak tenaga kesehatan yang gagal karena tekanan darahnya di atas normal,” kata Harif, dikutip dari Antara News.

Naiknya tekanan darah dapat terjadi karena berbagai faktor, seperti ketakutan atau kecemasan.

Baca Juga: Pandji Pragiwaksono Minta Maaf Setelah Sebut NU dan Muhammadiyah Jauh dari Masyarakat, Muannas: Tidak Cukup

Baca Juga: Tak Ada Pesta Ulang Tahun Ketum PDIP Megawati Soekarno Putri, Kenapa?

Itu terjadi bisa karena ketakutan atau kecemasan dan lain sebagainya," lanjutnya.

Dia mengetahui hal tersebut dari laporan Kementerian Kesehatan menjelang program vaksinasi Covid-19 tahap pertama.

"Petugas kesehatan banyak yang ditunda proses vaksinasi karena tekanan darahnya malah naik di atas normal. Itu yang saya tahu berdasarkan laporan dari Kementerian Kesehatan," katanya.

Baca Juga: Viral Siswi di Sekolah Negeri Dipaksa Pakai Jilbab, Begini Kata Gus Sahal

Baca Juga: Penyaluran Dipercepat, Begini Cara Dapat Bantuan PIP Kemendikbud untuk Pelajar di Tahun 2021

Untuk menghindari kejadian semacam itu, Hanif memberi tips kepada masyarakat yang hendak disuntik vaksin Covid-19.

Kata dia, sebelum disuntik, sebaiknya masyarakat tidur lebih awal sehingga memiliki waktu tidur yang cukup.

"Tidur cukup sebelum divaksin agar saat bangun, tubuh bugar untuk menghindari kecemasan, serta tanda-tanda gejala tensi rendah, tensi tinggi, detak jantung lebih dari normal akan tereliminasi," katanya.

Baca Juga: Kemendikbud Angkat Bicara Soal Pemaksaan Pakai Jilbab di Sekolah Negeri, Begini Katanya

Baca Juga: CATAT! Menaker Ida Beberkan Syarat Pencairan BLT Subsidi Gaji Rp2,4 Juta di Tahun 2021

Hanif juga memberikan pesan kepada petugas kesehatan yang sudah disuntik vaksin Covid-19 agar segera melapor kepada petugas jika mengalami gejala yang tidak wajar.

"Segera lapor kepada petugas, biasanya ditempat vaksin disediakan tenaga kesehatan untuk konsultasi dan ada pemantauan secara nasional," kata Hanif.***

Editor: Risco Ferdian

Sumber: Antara News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x