Wiku Adisasmito: Kualitas Penanganan Pasien Covid-19 Masih Fluktuatif, Perlu Ditingkatkan

- 5 Januari 2021, 20:48 WIB
Prof Wiku Adisasmito menegaskan Siap-siap Ditangkap Bagi Anda Yang Memalsukan Surat Keterangan Bebas Covid-19.*
Prof Wiku Adisasmito menegaskan Siap-siap Ditangkap Bagi Anda Yang Memalsukan Surat Keterangan Bebas Covid-19.* /Dok. BNPB Indonesia/

SEMARANGKU - Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito memberikan laporan mingguan terkait penanganan kasus Covid-19 di Indonesia.

Laporan penanganan kasus Covid-19 dari Wiku Adisasmito itu dilakukan pada Selasa, 5 Januari 2021 sekitar pukul 16.45 WIB melalui kanal Youtube Sekretariat Presiden.

Wiku Adisasmito melaporkan jumlah kematian akibat Covid-19 secara nasional di pekan terakhir mengalami kenaikan sebesar 0,3 persen dari minggu sebelumnya.

Baca Juga: TEGANG! Iran Minta Interpol Tangkap 48 Penjabat AS, Ada Nama Donald Trump?

Baca Juga: Mantan Personel Trio Macan Meninggal Dapat Santunan Rp50 Juta, yang Luka Rp20 Juta

Lima besar provinsi dengan jumlah kenaikan kasus kematian tertinggi di antaranya adalah Jawa Timur dengan 53 penambahan kasus dan Kalimantan Utara dengan 20 penambahan kasus.

Tiga provinsi berikutnya adalah DKI Jakarta dengan 20 penambahan kasus, Sulawesi Tenggara dengan 15 penambahan kasus, serta Lampung dengan 12 penambahan kasus.

Wiku menyoroti adanya empat provinsi baru yang pada minggu lalu tidak berada di posisi lima besar, tapi sekarang tiba-tiba berada di peringkat teratas; Kalimantan Utara, DKI Jakarta, Sulawesi Tenggara, dan Lampung.

Baca Juga: Begini Cara Kerja Alat Pendeteksi Covid-19 GeNose dengan Sampel Nafas, Selamat Tinggal Swab Test

Baca Juga: Ibu Kota Uni Emirat Arab, Abu Dhabi Gratiskan Vaksin untuk Semua Penduduknya

Hal tersebut mengindikasikan bahwa kualitas penanganan pasien Covid-19 masih fluktuatif dan perlu ditingkatkan.

“Ini artinya kualitas penanganan pasien Covid-19 masih fluktuatif dan memerlukan peningkatkan di seluruh provinsi di Indonesia,” kata Wiku.

Wiku menambahkan, meningkatnya angka kematian ini diakibatkan oleh dua sebab, yakni daerah tidak mampu memberi pelayanan yang baik dan penanganan pasien yang terlambat.

Baca Juga: Sosok Chacha Sherly di Mata Pendiri Trio Macan, Spontanitasnya Tinggi dan Punya Warna Sendiri

Baca Juga: Ganjar Pranowo Penasaran dengan GeNose, Alat Pendeteksi Covid-19 Tanpa Colok-colok Hidung

“Peningkatan angka kematian terjadi akibat daerah yang tidak mampu memberikan pelayanan kesehatan yang baik untuk menyelamatkan jiwa, selain juga masyarakatnya yang terlambat mendapatkan perawatan di rumah sakit karena ternyata proses rujukannya yang panjang,” kata Wiku.***

Editor: Risco Ferdian

Sumber: Sekretariat Presiden


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah