Baca Juga: Agar Makin Cuan, ShopeePay Bagikan Kiat Cerdas Skill Fotografi untuk Pemilik Usaha di Tengah Pandemi
Boy Rafli memberikan ibarat bahwa masuknya generasi milenial ke dunia maya ibarat masuk ke hutan belantara.
Dia juga memberikan permisalan ketika para generasi milenial itu mencari konten keagamaan, Boy Rafli menyampaikan bahwa ada kecenderungan mereka menerima preferensi ceramah keagamaan berdurasi singkat maka ceramah yang disampaikan diterima dengan tidak utuh.
Namun, disisi lain tanpa mereka sadari jaringan teroris sangat intens menyebarkan narasi radikal dan intoleran.
Baca Juga: Angka Kematian Tinggi, Persatuan Perawat Sebut Perlindungan Covid-19 di Puskesmas Masih Lemah
Baca Juga: Astaghfirullah! Uang Infaq Disalahgunakan Teroris Jamaah Islamiyah, Polri Angkat Bicara
"Pada saat yang sama, anak-anak muda yang disebut gen Z ini belum tumbuh ketertiban sosial, kepatuhan hukum dan itikad dalam menggunakan media sosial untuk tujuan yang baik," kata Boy Rafli.
Boy Rafli juga meminta kepada para peserta yang mengikuti Rakornas yang juga merupakan pengurus FKPT dari 32 provinsi untuk berperan aktif dalam mengatasi permasalahan tersebut.
"Tidak bisa kita melarang internet, karena itu hak anak muda. Tapi bagaimana memberi edukasi yang baik, yaitu menggunakan medsos dengan cerdas," katanya.***