Kasus Covid-19 di Daerah Ini Melonjak Setelah Pilkada 2020

- 12 Desember 2020, 17:42 WIB
Ilustrasi Covid-19*
Ilustrasi Covid-19* /Pixabay/Geralt.

SEMARANGKU – Kasus Covid-19 di daerah ini melonjak setelah menggelar Pilkada serentak, 9 Desember 2020 kemarin.

Peningkatan kasus Covid-19 tersebut berdasarkan data data penambahan pasien terkonfirmasi positif dan jumlah pasien yang meninggal.

Lonjakan kasus Covid-19 setelah Pilkada ini membuat Kabupaten Jember menjadi satu-satunya kabupaten yang berada di zona merah di Jawa Timur.

Baca Juga: Soal Rekonsiliasi, Habib Rizieq Disebut Minta Bebaskan Terpidana Teroris, Balasan Mahfud MD Menohok

Baca Juga: Viral 2 Tweet Menko Polhukam Mahfud MD Soal Habib Rizieq, Cek Bahas Apa Saja!

Dari data Satgas Penanganan Covid-19, penambahan kasus positif pada Rabu kemarin sebanyak 119 kasus.

Angka tersebut bertambah 147 kasus pada hari berikutnya, Kamis 10 Desember 2020.

Kemudian pada Jumat, di daerah tersebut terjadi penambahan kasus baru mencapai 149 kasus, sehingga total warga Jember yang positif mencapai 3.414 orang.

Baca Juga: HORE! Telkomsel Beri Hadiah Rp 5 Juta Khusus Pemilik Nomor Ini, Buruan Daftar!

Baca Juga: FPI Ilegal? Menko Polhukam Mahfud MD: Kita Menganggap Tidak Ada Ormas Itu

Pada hari itu, ada penambahan pasien sembuh sebanyak 127 orang, sehingga total pasien sembuh menjadi 2.659 orang.

Sementara penambahan pasien meninggal 6 orang menjadi 152 orang.

Jubir Satgas Penanganan Covid-19 Jember, Gatot Triyono mengakui, memang ada klaster Pilkada yang membuat kasus Covid-19 melonjak setelah Pilkada 2020.

Baca Juga: Stray Kids dan GOT7 Akan Tampilkan Penampilan Terbaik dalam TV Show Shopee 12.12 Birthday Sale

Baca Juga: BARU, Telkomsel Bagi Hadiah Rp 5 Juta untuk Pemilik Nomor Ini, Cek Syarat dan Cara Daftar

“Memang ada klaster dari pilkada yakni petugas pengawas TPS yang terkonfirmasi positif sebanyak 19 orang, namun mereka tidak bertugas saat pemungutan suara di pilkada 9 Desember 2020,” terang Gatot seperti dilansir dari Antara, Sabtu 12 Desember 2020.

Meski begitu, berdasarkan hasil tracking, lonjakan kasus Covid-19 di Jember, berasal dari dari klaster keluarga, klaster perkantoran, dan ada klaster tambahan dari pondok pesantren.

Lebih lanjut, Gatot menjelaskan, pihaknya telah menyiapkan hotel sebagai tempat isolasi.

Baca Juga: LAGI, Kini Telkomsel Bagi Hadiah Rp5 Juta Buat Pemilik Nomor Berakhiran Ini, Syarat dan Cara Daftar

Baca Juga: Mahfud MD Bongkar Alasan Pemerintah Tak Ingin Rekonsiliasi dengan Habib Rizieq

Jadi, pasien Covid-19 yang tidak memerlukan perawatan di rumah sakit, bisa melakukan isolasi di hotel.

Ada dua hotel yang direncanakan untuk tempat perawatan. Tapi hanya ada satu hotel yang lebih siap menjadi tempat isolasi pasien positif Covid-19 tanpa gejala atau OTG. ***

Editor: Risco Ferdian

Sumber: Antara News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah