Baca Juga: Lagi-Lagi Pesta Ini di Waktu Senggang, Anggota DPRD Diringkus Polisi, Ada Apa?
Celakanya, banyak informasi vaksin Covid-19 yang beredar di medsos diduga hoaks. Facebook dan Instagram tidak ingin menjadi medsos yang memberi informasi hoaks vaksin Covid-19.
Sebelumnya, dari penelitian, sebanyak 84 persen konten yang mereka teliti berisi teori konspirasi vaksin Covi-19 berasal dari Facebook dan Instagram sebagaimana dikutip dari ANTARA.
Facebook menyatakan akan menghapus misinformasi yang bisa menimbulkan bahaya secara fisik.
Baca Juga: Advokat Inggris Mengecam Gerakan Anti Muslim Prancis, Staf Pemerintah Dikutuk Masuk Daftar Hitam
Baca Juga: Habib Novel Alaydrus Ungkap Penyebab Doa Tidak Terkabul Meski Sudah Rajin Ibadah
“Ini termasuk klaim yang salah tentang keamanan, efektivitas, bahan atau efek samping vaksin. Contohnya, kami akan menghapus klaim yang salah bahwa vaksin COVID-19 mengandung chip mikro, atau apa pun yang tidak berada di daftar resmi bahan baku vaksin,” terangnya.
Facebook belum mengumumkan kapan tepatnya mereka akan mulai menghapus hoaks tentang vaksin.
Tapi Facebook dan Instagram berkomitmen terus memperbarui informasi dari lembaga kesehatan resmi untuk mengecek fakta tentang vaksin Covid-19. ***