Advokat Inggris Mengecam Gerakan Anti Muslim Prancis, Staf Pemerintah Dikutuk Masuk Daftar Hitam

- 5 Desember 2020, 12:46 WIB
Ilustrasi Penegakan Keadilan.*
Ilustrasi Penegakan Keadilan.* /WilliamCho/Pixabay

SEMARANGKU - Sekelompok advokat Inggris mengutuk keputusan Prancis untuk menutup kelompok anti-rasisme Collective Against Islamophobia di Prancis (CCIF).

Saat mengumumkan langkah tersebut pada hari Rabu, 02 November 2020, Gerald Darmanin, Menteri Dalam Negeri Prancis, menuduh CCIF melakukan propaganda Islam selama beberapa tahun.

Namun,  tuduhan tersebut dibantah keras oleh kelompok CAGE yang berbasis di London.

Baca Juga: Habib Novel Alaydrus Ungkap Penyebab Doa Tidak Terkabul Meski Sudah Rajin Ibadah

Baca Juga: Viral, Video Khabib Nurmagomedov Ingin Menyerah saat Lawan Dos Anjos, Cek di Sini!

CAGE adalah organisasi advokasi yang mengkampanyekan proses hukum, supremasi hukum, dan mengakhiri ketidakadilan Perang Melawan Teror.

"Mengungkap kemunafikan negara Prancis yang kurang ajar dalam mengadvokasi kebebasan berbicara, sementara secara hukum menolak kebebasan Muslim untuk berbicara dan berorganisasi," ujar salah satu kelompok, dikutip dari Middle East Monitor.

Kelompok CAGE mengatakan pernyataan tersebut mengatakan CCIF tidak hanya dilarang, tetapi stafnya masuk daftar hitam tanpa batas, yang berarti mereka tidak dapat membentuk kelompok baru atau berbicara di depan umum.

Baca Juga: Penjabat Kemensos Ditangkap KPK, Korupsi Dana Bantuan Sosial Covid-19?

Halaman:

Editor: Meilia Mulyaningrum

Sumber: Middle East Monitor


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x