SEMARANGKU – Menteri Riset dan Teknologi (Menristek) sebut Triple Helix sebagai kunci sukses vaksinasi menggunakan vaksin Merah Putih.
Jika kalangan yang disebut Triple Helix ini kuat maka produksi Vaksin Merah Putih ke depannya akan lancar.
Dalam Forum Diskusi Denpasar 12 dengan topik Vaksin Merah Putih: Tantangan dan Harapan di Jakarta pada Rabu (14/10), Menristek Bambang PS Brodjonegoro mengungkapkan yang dimaksud Triple Helix.
Baca Juga: Isi Percakapan Grup WA 4 Aktivis KAMI Medan yang Diduga Provokasi Aksi Anarkis Penolakan UU Ciptaker
Baca Juga: Rekomendasi 4 Aplikasi Reksa Dana Untuk Pemula
Dalam forum yang digelar secara virtual tersebut, Bambang menyebut bahwa yang dimaksud triple Helix adalah sinergi dari tiga kalangan yaitu akademisi, industri, dan pemerintah.
Tiga kalangan ini memegang peran penting dalam menjawab kebutuhan vaksin bagi masyarakat Indonesia selain vaksin yang dibeli dari luar negeri.
Industri berperan penting hingga uji praklinik, uji klinik tahap 1,2, dan 3, sampai pada proses produksi dan pendistribusian vaksin.
Baca Juga: Jangan Khawatir Jika Kuota Internet Gratis 50 GB Habis, Telkomsel Beri 10 GB Lagi, Syarat Mudah
Baca Juga: Kronologi Valentino Rossi Positif Covid-19, Bagaimana Bisa? Ini Rilis Resmi dari Tim Yamaha MotoGP
Pendistribusian akan langsung berhubungan dengan Kementerian Kesehatan. Sedangkan, pemerintah berperan sebagai regulator.
Pemerintah mengurusi perizinan terutama perizinan di pabrik terkait cara pembuatan obat yang baik dan juga tentunya kebijakan pengembangan vaksin Merah Putih.
Peneliti atau akademisi diharapkan vaksin ini bisa dikembangkan dengan berbagai platform dan hasilnya dapat disiapkan sebagai bibit vaksin untuk pengembangan industri.
Baca Juga: BMKG: La Nina Picu Bencana Hidrometeorologi Tsunami-Gempa, Menko Luhut Beri Pesan Ini
Baca Juga: 6 Golongan yang Akan Menerima Vaksin Covid-19 di Indonesia, Kamu Termasuk? Cek di Sini!
Menurut Bambang, urgensi pengadaan vaksin Merah Putih ini terletak pada kapan vaksin itu bisa ada dan digunakan oleh masyarakat.
Jika vaksin Merah Putih telah ada, perekonomian global maupun nasional dapat dicegah dan dikurangi dampaknya karena jika tidak segera diatasi bisa semakin parah.
“Karenanya memang harus ada solusi, jadi tidak heran kalau permintaannya bukan lagi akankah ada vaksin tapi kapan vaksin itu ada,” ucap Bambang, dilansir oleh Semarangku dari laman Antaranews.
Baca Juga: Valentino Rossi Positif Covid-19, Ini Pernyataan Resmi Yamaha, Siapa Penggantinya, Jorge Lorenzo ?
Baca Juga: Covid-19 di Indonesia Meningkat, Menko Luhut Minta Vaksin Dipercepat!
Pemerintah terus membangun kemandirian bangsa melalui penciptaan vaksin Merah Putih sembari bekerja sama dengan pihak luar dalam hal ini.***