YES, Vanuatu 3 Kali Kena 'Tampar' 3 Diplomat Cantik Indonesia di PBB, Siapa Saja, Ini Profilnya

29 September 2020, 19:56 WIB
Silvany Austin Pasaribu, Diplomat Perwakilan RI pada Sidang Umum PBB /Tangkapan layar Channel Youtube PBB

SEMARANGKU – Baru-baru ini topik tentang Vanuatu menjadi topik yang ramai diperbincangkan. Bahkan setidaknya tiga kali Vanuatu di 'tampar' mukanya sama tiga Diplomat Cantik Indonesia di Sidang Umum PBB, ini profil ketiga Angels tersebut. 

Bagi yang belum tahu, Vanuatu merupakan nama sebuah negara. Negara yang terletak di sebelah timur Australia ini berkali-kali menyinggung Indonesia di sesi debat sidang umum PBB dengan bahasan yang sama setiap tahunnya yaitu terkait isu HAM di Papua.

Menariknya, ada 3 diplomat cantik Indonesia yang mampu menjawab dengan baik tuduhan-tuduhan Vanuatu kepada Indonesia yang selalu saja berputar mengenai topik Papua dan Papua Barat itu.

Baca Juga: Hal Mengerikan dari Vanuatu, Mulai Negara Kanibal Hingga Tukang Fitnah Indonesia, 7 Fakta Vanuatu

Dikutip dari berbagai sumber, inilah 3 momen fenomenal para Diplomat Cantik Indonesia menjawab dengan tegas tuduhan Vanuatu.

  1. Nara Masista Rakhmatia

Pada Sidang Umum PBB ke-71, diplomat cantik Nara Masista Rakhmatia dikirim Pemerintah Indonesia dan menjawab dengan tegas tuduhan Vanuatu dan beberapa negara lain yaitu Solomon, Nauru, Kepulauan Marshall, Tuvalu, dan Tonga.

Dalam pidatonya, Nara memaparkan bahwa Indonesia masih jauh lebih baik dalam penegakan HAM dibanding negara-negara yang menuduhnya melakukan pelanggaran HAM terhadap Papua dan Papua Barat.

Baca Juga: Tsunami 20 Meter di Pantai Selatan Jawa, Daerah Ini Jadi yang Terparah Kata Peneliti ITB

Baca Juga: Ada atau Tidaknya Kartu Prakerja Gelombang 11 Ternyata di Tangan Pihak Ini!

Pernyataan-pernyataan yang dilontarkan negara-negara tersebut jelas melanggar tujuan dari Piaga HAM PBB dan melanggar hukum internasional yang mengatur tentang hubungan persahabatan antar negara.

Nara menutup pidatonya dengan sebuah pepatah yang berbunyi: “Ketika seseorang menunjukkan jari telunjuknya pada orang lain, jari jempolnya otomatis menunjuk pada wajahnya sendiri.”

Baca Juga: Terungkap! Ternyata Ini Alasan Utama Mabes Polri Larang Gelaran Nobar Film G30S PKI

Baca Juga: Wakil Ketua DPRD Kota Tegal Tersangka, Ganjar Pranowo: Bukti Proses Hukum Setara, Terimakasih Polda

  1. Ainan Nuran

Pada Sidang Umum PBB ke-72, diplomat cantik Ainan Nuran mewakili Pemerintah Indonesia untuk menanggapi sikap Kepulauan Solomon dan Vanuatu yang meminta Dewan HAM PBB menginvestigasi soal pelanggaran HAM yang terjadi di Papua.

Ainan menyebutkan bahwa negara-negara yang menuduh Indonesia tak mau mengerti bahkan menolak untuk mengerti bahwa Papua dan Papua Barat sama sekali tidak mengalami ketidakadilan seperti yang dituduhkan.

Ainan lalu memaparkan sejumlah pembangunan di Papua selama 3 tahun terakhir dan fakta bahwa Papua menjadi daerah dengan pertumbuhan ekonomi tertinggi mencapai 9,1 persen.

Tak tanggung-tanggung, Ainan menutup pidatonya dengan peribahasa bahasa Indonesia yang dialihbahasakan ke bahasa Inggris. Peribahasa tersebut dalam bahasa Indonesia berbunyi: “menepuk air di dulang, terpercik muka sendiri.”

Baca Juga: Bantuan Kuota Internet Gratis dari Kemendikbud Belum Masuk Nomormu? Segera Lakukan Ini!

Baca Juga: Cuma Pakai HP, Ini Trik dan Cara Cek Penerima BLT Kemensos Rp 500 Ribu per KK non PKH, Mudah!

  1. Silvany Austin Pasaribu

Pada Sidang Umum PBB ke-75, Silvany Austin Pasaribu, diplomat muda yang didaulat mewakili Indonesia menggunakan hak jawabnya atas tuduhan pelanggaran HAM yang dilakukan Pemerintah Indonesia ke Papua yang masih berlangsung hingga sekarang.

Dalam video yang diunggah di YouTube PBB, Silvany menyebut Vanuatu yang selalu terobsesi soal isu Papua menunjukkan hal yang tidak sehat.

Silvany menegaskan bahwa sejak 1945, Papua dan Papua Barat telah menjadi bagian dari NKRI dan keputusan tersebut bersifat final dan tidak dapat diubah. PBB dan komunitas internasional juga telah menyetujui hal tersebut terlihat dari dukungang-dukungan yang mereka berikan.

Baca Juga: Insentif Kartu Prakerja Gelombang 10 Tidak Akan Cair ke Rekeningmu Jika Kamu Termasuk 7 Kelompok Ini

Baca Juga: Ketegasan Ganjar Pranowo Membuahkan Hasil, Tak Ada Daerah Zona Merah di Jawa Tengah di Minggu ke 39

Silvany memberi jawaban menohok dengan menyebutkan sebaiknya Pemerintah Vanuatu memenuhi tanggung jawab HAM kepada rakyat mereka dan dunia sebelum “menceramahi” Indonesia soal HAM. Dan paling fenomenal adalah ketika dia bilang, "Kalian bukan representasi dari rakyat Papua."

Rasanya sudah menjadi ‘agenda’ tahunan bagi Vanuatu untuk menyinggung Indonesia soal Papua yang merujuk pada gerakan separatisme Papua. Namun yang pasti Angels dari Diplomat muda Indonesia di PBB akan selalu melindungi harga diri bangsa ini dengan menampar muka Vanuatu. Bravo Agels. ***

Baca Juga: Info Pendaftaran Kartu Prakerja Gelombang 11 yang Wajib Diketahui, PENTING!

Editor: Heru Fajar

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler