SEMARANGKU - Sebagian besar dari kita mungkin menganggap jancok adalah sebuah kata makian yang biasa di ucap orang Jawa Timuran.
Bermuasal dari kota Surabaya,arti kata jancok sendiri sebenernya tidak ada. Jancok hanyalah kata yang tidak mengandung makna jika di ucapkan tanpa rasa.
Bahan kata jancok juga bisa digunakan untuk menunjukkan kedekatan antara si penutur dengan lawan bicaranya.
Baca Juga: CEO PSIS Semarang Sebut Calon Pemain Baru Laskar Mahesa Jenar Ini Suka Makan Soto dan Gorengan
Baca Juga: Surat Al Falaq Arab 1-5 Ayat Lengkap dengan Latin dan Terjemahannya
Contoh penggunaan kata jancok yang memberikan simbol keakraban, seperti ungkapan, “Piye, kabarmu cok?”
Kata ini juga bisa bermakna positif, seperti, “Jancok, duitku sek akeh cook.” atau bisa dimaknai, “Syukurlah, uang saya masih banyak.”
Namun jancok bisa menjadi makna negatif jika melibatkan emosi dalam mengucapkannya, entah itu emosi marah, emosi penasaran, atau emosi suka cita, tergantung apa emosi yang di sertakan dalam mengucapkanya.
Baca Juga: Harga dan Spesifikasi OPPO A12 Terbaru 2020, Apakah Masih Mumpuni?
Baca Juga: Surat An Nas dan Artinya 1-6 Arab Lengkap dengan Latin Indonesia
Dalam KBBI, kata ini memang tidak ditemukan.
Lantas, dari mana kata jancok ini berasal?
Dilansir dari channel youtube Deddy Corbuzier, sejarah kata jancok disebut erat kaitannya dengan nama pelukis Belanda pada masa kota Surabaya masih di kuasai oleh Belanda.
Pelukis Belanda yang bernama Jan Cox yang bahkan tidak pernah menginjakan kakinya di Indonesia, pada waktu itu sedang berada di masa-masa ketenarannya di Belanda.
Baca Juga: Ayat Kursi dan Terjemahannya, Latin Indonesia Serta Manfaat Ayat Kursi
Baca Juga: Doa Terhindar dari Penyakit Berbahaya Lengkap dengan Lafal Arab, Latin dan Artinya
Pada waktu itu, di kota Surabaya ketika sebelum merdeka, pasukan Belanda di Surabaya datang untuk melucuti tentara Jepang dengan mengendari tank.
Salah satu tank yang mereka memiliki bertuliskan “Jan Cox”.
Memang kebiasaan menuliskan nama seseorang atau sesuatu di badan tank, pesawat, maupun bom, konon sering dilakukan para tentara semasa Perang Dunia II.
Banyak orang memprediksikan bahwa awak operator tank M3 A3 Stuart ini sangat menyukai pelukis Jan Cox, sampai rela mengukir namanya di badan tank tersebut.
Baca Juga: Ariana Grande Ungkap Keterlibatannya di Lagu Kolaborasi Blackpink dan Selena Gomez
Baca Juga: MV Dynamite BTS Sukses Besar, ARMY Kecewa Karena Jin BTS Seperti Ini
Seperti pada masa sekarang para pejuang jalanan atau para sopir truck yang mengukir nama seseorang yang mereka kagumi di kendaraan yang mereka kendarai.
Akibat nama Jan Cox tersebut, prajurit Tentara Keamanan Rakyat (TKR) di Surabaya mulai mengidentifikasi tank musuh dengan nama Jan Cox itu sendiri.
Jadi, setiap kali tank Belanda datang, mereka akan berseru, “Jan Cox! Awas Jan Cox!” sebagai tanda peringatan bahaya. ***