Hari Raya Santo Yusuf 19 Maret: Mengenal Sejarah dan Perayaan Santo Yusuf, Sosok Ayah dari Yesus Kristus 

19 Maret 2023, 13:01 WIB
Hari Raya Santo Yusuf 19 Maret: Mengenal Sejarah dan Perayaan Santo Yusuf, Sosok Ayah dari Yesus Kristus  //Egi Septiadi

 

SEMARANGKU - Dalam setahun, terdapat banyak peristiwa yang terjadi di seluruh dunia dan menjadi hari-hari besar yang kembali diperingati di tahun-tahun berikutnya salah satunya yaitu Hari Raya Santo Yusuf.

Hari Raya Santo Yusuf atau dalam bahasa inggris disebut Saint Joseph diperingati pada tanggal 19 Maret, tetapi beberapa sumber menyatakan bahwa Hari Raya ini diperingati tanggal 20 Maret. 

Sumber Chiff.com (19/03/2023), menyatakan bahwa 19 Maret merupakan hari lahir dari Santo Yusuf sehingga hari tersebut diperingati sebagai Hari Raya Santo Yusuf.

Baca Juga: Prakiraan Cuaca Kota Semarang Hari Ini, Minggu, 19 Maret 2023, Cuaca Berawan Cocok Untuk Jalan-jalan

Peringatan Hari Santo Yusuf merupakan acara perayaan yang dilakukan secara tahunan untuk menghormati sosok tersebut.

Menurut nationaltoday.com (19/03/2023), Santo Yusuf merupakan ayah dan wali sah dari Yesus Kristus yang dihormati oleh Gereja Katolik sebagai santo pelindung para pekerja dan orang-orang yang membutuhkan pekerjaan. 

Santo Yusuf merupakan sosok yang dihormati dan menurut kepercayaan kristen,  Santo Yusuf adalah seorang tukang kayu. Ia merupakan laki-laki pertama yang menikah dengan Maria dan menjadi pasangan seumur hidupnya setelah kelahiran Yesus Kristus. 

Di negara Italia, Malta, Spanyol dan Polandia, mereka merayakan hari ini dengan menjalankan puasa dan merawat orang miskin serta memberikan makan kepada orang yang membutuhkan. 

Dikutip dari Chiff.com (19/03/2023), sejarah dimulai dari Italia pada masa abad pertengahan, ketika orang-orang Sisilia merasakan kelaparan karena makanan menjadi langka.

Santo Yusuf juga dikenal sebagai pelindung Keluarga Kudus, karena Ia adalah bagian dari keluarga yang berhubungan kuat dengan doa. 

Maka dari itu, orang-orang meminta agar Santo Yusuf menjadi perantara untuk memastikan bahwa panen mereka akan sukses.

Doa mereka terjawab dan kelaparan pun berakhir, sehingga sebagai bentuk terima kasih,  mereka berjanji akan memberikan persembahan tahunan milik mereka untuk menghormati Santo Yusuf.
Menurut legenda, banyak orang yang ingin melamar Maria. Suatu malam, mereka meninggalkan tongkat mereka di kuil agar Tuhan menunjukkan siapa yang harus Maria nikahi. 

Pada pagi harinya, tongkat Yusuf berubah menjadi bunga dan daun putih, yang menandakan bahwa ialah orang yang terpilih. Inilah yang menjadi alasan mengapa patung Santo Yusuf biasanya menggendong Anak Kristus atau memegang setangkai bunga lili putih. 

Pada Hari Raya Santo Yusuf, orang-orang merayakannya dengan  menggunakan pakaian merah dan hari ini menjadi liburan bagi umat Kristiani di beberapa negara di dunia. 

Orang-orang yang merayakannya akan membuat altar yang berisikan makanan seperti kue kering, roti, pasta, ikan, dan kacang. 

Salah satu jenis kacang yaitu kacang fava memiliki makna dalam perayaan ini, karena kacang ini merupakan makanan yang menyelamatkan orang Sisilia (Sicilians) dari kelaparan. Oleh karena itu, kacang tersebut diyakini membawa keberuntungan. 

Baca Juga: Hati-hati, Jangan Balas Surat Tilang Elektrok Seperti Ini di Whatsapp, Polisi: Rekening Anda Sasarannya

Altar atau meja yang berisikan makanan tersebut akan diberkati oleh seorang Imam dan dipimpin oleh patung Santo Yusuf. Meja perjamuan biasanya dihiasi dengan bunga lili, lilin nazar (lilin kecil dan dibuat berdoa) dan taplak renda. 

Konteksnya sebagai ayah dari Yesus Kristus, membuat hidup Santo Yusuf dianggap sebagai contoh nyata untuk menjadi ayah. 

Oleh karena itu, beberapa budaya merayakan Hari Ayah dengan menghormati Santo Yusuf dan ayah mereka secara bersamaan.***

Editor: Fitriyatur Rosidah

Tags

Terkini

Terpopuler