Kasad Akan Pantau Investigasi Penusukan Babinsa yang Meninggal Hingga Tuntas

24 Juni 2020, 19:30 WIB
Kepala Staf TNI Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Andika Perkasa. / /Semarangku.com/Yoyok MySoul

 

SEMARANGKU – Kasus penusukan yang menyebabkan meninggalnya Babinsa Pekojan, Tambora Kodim 0503/JB, bernama Serda Saputra terus dipantau oleh Kepala Staf TNI Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Andika Perkasa.

Kasad mengatakan jika kasus ini harus dituntut tuntas dan seadil-adilnya karena melibatkan anggota Marinir sebagai tersangka pelakunya.

Sebelumnya telah diberitakan jika Babinsa Serda Saputra mengalami penusukan yang terjadi di depan Hotel Mercure, Tambora Jakarta Barat.

Baca Juga: Milyarder Cantik Asal Rusia Meninggal Seusai Ngebut di Jalan Raya Bali

Penusukan tersebut diawali adanya keributan dimana Serda Saputra coba menengahi namun malah ditusuk pelaku yang merupakan oknum dari satuan Marinir.

Kasad TNI Andika Perkasa menginginkan adanya investigasi penuh dan menyeluruh pada kejadian yang terjadi pada Senin 22 Juni tersebut. Andika juga berpesan jangan sampai pelaku bisa bebas begitu saja.

"Saya perintahkan lakukan investigasi menyeluruh, kejar, jangan sampai walk away begitu saja," kata Andika usai olahraga bersama pimpinan media massa di Mabesad, Jakarta, Rabu, 24 Juni 2020, seperti dilaporkan Kantor Berita Antara.

Artikel ini sudah tayang di PikiranRakyatCirebon.com dengan judul :Babinsa Meninggal Ditusuk, Kasad: Kejar, Jangan Sampai Walk Away

 Baca Juga: Kiper PSIS Lelang Jersey untuk Bantu Pengobatan Orang Tua Rekan Setim

Saat ini, lanjut dia, kasus tersebut telah ditangani oleh polisi militer.

"Iya, sedang ditangani oleh polisi militer, haruslah, kita harus proses hukum sampai tuntas, enggak boleh gitu-gitu. Apa pun masalahnya enggak boleh main hakim sendiri," kata jenderal bintang empat ini.

Andika juga akan segera memanggil Komandan Pusat Polisi Militer TNI AD (Danpuspom TNI) untuk meminta kejelasan kasus tersebut. "Hari ini akan saya panggil Danpuspom," kata Kasad.

 Baca Juga: Semua Mal di Jateng Harus Tolak Pengunjung Jika Lebihi Kapasitas

Sebelumnya, Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Laut (Kadispenal) Laksamana Pertama TNI M. Zaenal membenarkan bahwa pelaku penganiayaan terhadap Serda Saputra adalah oknum prajurit Marinir.

"Benar, yang bersangkutan adalah prajurit Marinir TNI AL," kata Zaenal ketika dikonfirmasi wartawan di Jakarta, Selasa 23 Juni 2020, dilansir Kantor Berita Antara.

Saat ini, lanjut dia, pelaku penganiayaan itu sudah ditangkap dan dalam  penyelidikan di Polisi Militer TNI AL.

 Baca Juga: Ternyata Pluto Punya Lautan di Bawah Es Beku, Mungkin Ditinggali Alien

Pelaku penganiayaan, kata Dandim 0503/JB Kolonel Kav. Valian Wicaksono, diduga oknum TNI AL saat ini telah diamankan oleh POM TNI.

"Oknum, ya. Saat kejadian, yang bersangkutan (pelaku) mengaku demikian," kata Valian di Jakarta, Senin, 22 Juni 2020.

Adapun pelaku yang tengah dilidik merupakan pelaku utama. Namun, Valian tak dapat memastikan apakah pelaku penusukan terhadap Serda Saputra hanya satu orang atau lebih.

 Baca Juga: Gojek PHK Karyawan Sebanyak 430 Orang dan Akan Kembali ke Bisnis Inti

"Dalam penyelidikan, kami sudah lihat CCTV dan sebagainya. Akan tetapi, nanti apakah yang lain terlibat atau gimana itu 'kan nanti dari hasil penyelidikan," kata Valian menjelaskan.

Valian tidak menjelaskan secara detail di mana pelaku tersebut ditemukan. Namun, kata dia, pelaku telah ditangkap pada Senin pagi.

Penusukan itu bermula saat Serda Saputra bertugas di Hotel Mercure yang berlokasi di Jalan Kali Besar, Tambora, Jakarta Barat, Senin, 22 Juni 2020 dini hari.

 Baca Juga: Arab Saudi Resmi Gelar Ibadah Haji, Bagaimana Respon Pemerintah Indonesia

Tiba-tiba terjadi keributan di dalam hotel. Pada saat itu Serda Saputra berusaha menyelesaikan perselisihan tersebut.

Nasib nahas menimpa Serda Saputra saat dia berusaha meredam keributan, justru dia menjadi korban tertusuk senjata tajam oleh pelaku dan menyebabkan dia meninggal dunia.

Valian menyebut Serda Saputra saat itu sedang mengamankan karantina mandiri dari PMI kerja migran yang baru dari luar, salah satunya ditempatkan di Grand Mercure Batavia.

 Baca Juga: India dan Tiongkok Makin Memanas, Amerika Gatal Masuk Ikut Campur

"Kami 'kan dilibatkan karena kami 'kan masuk dalam satgas tersebut. Jadi, ketika terjadi keributan, anggota kami mencoba menyelesaikan tetapi malah almarhum yang tertusuk," ujar Valian.*** (Gugum Rachmat Gumilar/PR Cirebon)

Editor: Heru Fajar

Sumber: Pikiran Rakyat Cirebon

Tags

Terkini

Terpopuler