Pembuang Sesajen di Gunung Semeru Sudah Terdeteksi Keberadaannya, Polda Jatim Minta Serahkan Diri Sekarang

12 Januari 2022, 19:30 WIB
Pembuang Sesajen di Gunung Semeru Sudah Terdeteksi Keberadaannya, Polda Jatim Minta Serahkan Diri Sekarang /Tangkap layar video viral di Facebook./

SEMARANGKU - Orang pembuang sesajen di Gunung Semeru sudah dideteksi oleh polisi dari Polda Jatim.

Bahkan Polda Jatim meminta pelaku pembuang sesajen di Gunung Semeru untuk menyerahkan diri segera.

Pelaku pembuang sesajen di Gunung Semeru tersebut sempat viral dan membuat marah masyarakat.

Karena perilaku pembuang sesajern di Gunung Semeru tersebut dianggap tidak menghormati budaya serta kepercayaan orang lain.

Baca Juga: Soal Sesajen yang Ditendang di Lokasi Erupsi Semeru, Begini Tanggapan Gus Yasin

Polisi langsung bergerak cepat untuk mencari pembuang sesajen di Gunung Semeru tersebut.

Berbagai tanggapan tokoh pun muncul terkait perilaku pembuang sesajen di Gunung Semeru yang viral tersebut.

Tak hanya Bupati Lumajang saja yang sangat fokus pada pencarian pelaku pembuang sesjaen di Gunung Semeru tersebut.

Namun tokoh nasional lain juga angkat bicara terkait hal ini yang dirasa menciderai kebhinekaan di Indonesia.

Wakil Gubernur Jateng Taj Yasin Maimoen atau yang akrab disapa Gus Yasin menanggapi peristiwa sesajen di lokasi erupsi Gunung Semeru.

Dalam peristiwa tersebut, ada seorang pria tak dikenal yang menendang sesajen di lokasi erupsi Semeru, Desa Supitarung, Kecamatan Pronojiwo, Lumajang Jatim, baru-baru ini.

Gus Yasin mengaku menyayangkan ada yang secara frontal menolak budaya sesembahan atau sesajen dengan menendangnya.

Baca Juga: Sikap Gus Miftah Soal Viralnya Pembuang Sesaji Gunung Semeru yang Kini Dicari Aparat Kepolisian

Menurutnya, itu merupakan sikap tidak menghormati perbedaan dalam berkeyakinan.

“Ajaran di pondok pesantren selama ini tidak ada yang seperti itu. Kita saling menghormati. Kita berjalan bersama," kata Taj Yasin saat ditemui usai meresmikan Pondok Pesantren Nurul Anwar, Wonogiri, Senin 10 Januari 2022.

Wagub berpandangan, warga pondok pesantren hanya diberikan amanat untuk menyampaikan ajaran Islam dengan tetap saling menghormati dan menjaga hubungan baik dengan sesama.

"Kalau hidayah itu sudah berbeda. Maka memang kita harus melebur menjadi satu (hidup berdampingan), untuk mewarnai di situ," katanya.

Wagub mencontohkan keberhasilan Walisongo menyebarkan Islam di Indonesia, justru karena mereka berdakwah dengan menyesuaikan tradisi masyarakat di zaman itu.

"Harus saling menghormati. Tadi Kyai Anwar (Zahid) juga menyampaikan bagaimana dakwahnya para wali di Indonesia. Mulai dari gending-gending-nya,  lagon-lagon (lagu-lagu) jawa, syair-syairnya," jelas dia.

Gus Yasin menegaskan, justru cara pendekatan yang bersahabat dan toleran itulah yang membuat Islam mudah diterima.  

Sementara itu Polda Jawa Timur (Jatim) terus melakukan pemburuan kepada pelaku yang viral menendang sesaji di Gunung Semeru, Lumajang, Jawa Timur.

Untuk identitas pelaku sudah dikantongi, pihak Polda Jatim melakukan koordinasi dengan Polda NTB dan Polda Yogyakarta.

Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Gatot Repli Handoko mengimbau kepada pelaku untuk segera menyerahkan diri. Keberadaan pelaku sudah terdeteksi.

"Kita imbau kepada pelaku ini untuk menyerahkan diri. Keberadaannya sudah kami deteksi dan kami terus melakukan koordinasi dengan Polda lain,” tegas Gatot Repli Rabu 12 Januari 2022.

Pengembangan penyelidikan terus dilakukan dengan menerjunkan tim untuk menangkap pelaku. Diduga pelaku berada di sekitar Jateng, Jatim dan NTB ini.

"Kita akan update lagi perkembangannya. Sampai saat ini terus dilakukan pengejaran ke pelaku ya,” tandas Gatot.

Sebelumnya, sebuah video viral di media sosial yang memperlihatkan seseorang membuang dan menendang sesajen yang ada di sekitar wilayah Gunung Semeru, Lumajang, Jawa Timur, tepatnya di Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang. ***

Editor: Heru Fajar

Tags

Terkini

Terpopuler