Kabar Baik! Indonesia Akan Dapat Vaksin Covid-19 dari AstraZeneca yang Boleh Disuntikkan ke Lansia

3 Februari 2021, 15:02 WIB
Ilustrasi vaksin Covid-19 AstraZeneca. /The Globe and Mail

SEMARANGKU – Kabar baik bagi Indonesia karena akan mendapat vaksin Covid-19 dari AstraZeneca di mana vaksin tersebut boleh disuntikkan ke lansia.

Pemerintah Indonesia akhirnya berhasil mendapatkan vaksin Covid-19 dari AstraZeneca. Vaksin tersebut didapat melalui skema kerja sama multilateral GAVI Covax Facility.

Hal itu terwujud berkat kerja sama pengembangan vaksin antara Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO dan Aliansi Vaksin dan Imunisasi Global atau GAVI.

Baca Juga: Terjadi Dentuman Keras di Malang, BMKG Hingga LAPAN Angkat Bicara

Baca Juga: Tidak Ada BSU BLT BPJS Ketenagakerjaan di Tahun 2021, Tenang! Ada Bantuan Karyawan Rp3,55 Juta, Ini Syaratnya

Indonesia Akan Dapat Vaksin Covid-19 dari AstraZeneca yang Boleh Disuntikkan ke Lansia

Sebelumnya pada akhir Januari lalu, Indonesia telah menerima konfirmasi mengenai indikasi alokasi tahap awal vaksin dengan mekanisme Covax Facility ini.

Berdasarkan surat dari GAVI, di tahap awal, Indonesia akan menerima 13,7-23,1 juta dosis vaksin AstraZeneca yang akan dikirim melalui dua tahap, yaitu: kuartal I, sebanyak 25-35 persen, dan kuartal II sebanyak 65-75 persen dari alokasi awal tersebut.

Distribusi vaksin akan dilakukan setelah vaksin AstraZeneca mendapatkan WHO EUL (Emergency Use Listing), telah mendapatkan validasi dari kelompok Independent Allocation of Vaccines Task Force (AIVG), dan ketersediaan suplai dari manufaktur sesuai dengan perkiraan awal.

Baca Juga: Mau BSU BLT BPJS Ketenagakerjaan Rp2,4 Juta Cair Lagi di Tahun 2021? Kemnaker Syaratkan Kondisi Ini!

Baca Juga: BSU BLT BPJS Ketenagakerjaan Tidak Disalurkan Lagi Tahun 2021, Penyebabnya Cuma Karyawan!

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi telah melakukan koordinasi dengan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin guna menindaklanjuti beberapa hal yang harus dilakukan Indonesia sebagai persiapan pengiriman vaksin.

Vaksin AstraZeneca nantinya harus mendapatkan Emergency Use Authorization (EUA) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) sebelum dapat digunakan di Indonesia.

“Ini merupakan keberhasilan diplomasi kita, melalui COVAX kita mendapatkan akses vaksin gratis dan dalam waktu yang cepat tentunya akan melengkapi jenis vaksin yang sudah ada saat ini,” ujar Juru Bicara Pemerintah untuk Vaksinasi COVID-19 Siti Nadia Tarmidzi, dikutip dari laman kemkes.go.id, Rabu, 2 Februari 2021.

Baca Juga: Ji Sung, Kim Min Jung, Jinyoung GOT7, dan Park Gyu Young Akan Bintangi Drama Terbaru tvN, Ini Sinopsisnya

Baca Juga: Aldebaran Sedih, Rafael Hapus Air Mata Andin! Ini Trailer Ikatan Cinta RCTI 3 Februari 2021

Nadia menambahkan, Vaksin AstraZeneca dapat digunakan untuk memvaksinasi penduduk usia 60 tahun ke atas.

“Vaksin AstraZeneca adalah salah satu vaksin yang dapat digunakan pada usia 60 tahun ke atas yang kita ketahui di mana kelompok ini memiliki angka kematian tertinggi,” ujarnya.

Pengadaan vaksin melalui skema GAVI ini sifatnya gratis untuk pemerataan akses negara miskin dan berkembang mendapatkan vaksin COVID-19.

Baca Juga: WFH Bikin Kulit Jadi Alergi! Gara-gara Stres? Ini Kata Dokter

Baca Juga: Tanggapi Kudeta di Myanmar, Muslim Rohingya: Kami Tidak Kasihan Pada Aung San Suu Kyi

Vaksin dari GAVI akan melengkapi kebutuhan program vaksinasi COVID-19 untuk sekitar 181,5 juta penduduk Indonesia yang dianggap memenuhi syarat mengikuti program ini.

Indonesia telah mendapatkan komitmen dan opsi untuk mendatangkan sebesar 663 juta dosis vaksin dari berbagai sumber, seperti AstraZeneca dari Inggris, Sinovac dari Tiongkok, Novavax dari Amerika Serikat dan Kanada, dan Pfizer dari Amerika Serikat.***

Editor: Meilia Mulyaningrum

Sumber: Setkab

Tags

Terkini

Terpopuler